BERITABETA.COM – Orang punya bukti bahwa Evander Holyfield lebih kuat dari Mike Tyson. Orang punya bukti bahwa Lennox Lewis lebih perkasa dari Mike Tyson. Namun nama Tyson akan lebih hidup dalam ingatan dibandingkan nama-nama tersebut.

Mantan petinju yang genap berusia 53 tahun pada 30 Juni 2019 lalu itu, menghentak dunia kelas berat yang krisis ikon baru sepeninggal Muhammad Ali dengan kemunculannya di pertengahan 1980-an.

Setelah memenangkan 15 laga di tahun perdana dengan kemenangan KO/TKO, Tyson akhirnya mendapatkan kesempatan duel perebutan gelar juara dunia di usia 20 tahun.

Tanpa basa-basi, Tyson langsung merebut gelar juara dunia di usia yang masih 20 tahun. Ia lalu tak tersentuh dan tak terkalahkan untuk empat tahun berikutnya.

Saat Tyson menelan kekalahan perdana dalam kariernya, kekalahan itu bahkan sering diberi tajuk sebagai ‘Kejutan terbesar yang pernah terjadi di dunia olahraga’. Dari sekian banyaknya kejutan di dunia olahraga, kejatuhan Mike Tyson untuk kali pertama adalah hal yang paling layak untuk dikenang.

Tyson dipenjara dan membuang tiga tahun usia emas dalam kariernya, lalu memeluk agama Islam, kembali jadi juara dunia, menggigit kuping Evander Holyfield, ketahuan menghisap ganja sebelum duel lawan Andrew Golota, terkapar di hadapan Lennox Lewis, dan kalah dua kali beruntun di pengujung kariernya.

Tiap-tiap hal di atas adalah fase-fase penting dalam karier Tyson. Dan dari tiap poin itu, bakal banyak perbincangan bahkan perdebatan yang bisa dilakukan.

Ternyata lika-liku hidup Tyson telah membawanya ke fase baru. Dia tetap menjadi juara, namun bukan lagi di ring tinju. Sebuah keadaan membuatnya lebih berbeda dari sebelumnya, dari kebiasaanya menghisap ganja, ternyata Tyson pun membuatnya menjadi sebuah peluang usaha yang membawanya kembali dikenang.

Mike Tyson berdiri di dalam rumah pembibitan ganja yang dimilikinya

Petarung berpaspor Amerika ini merasa kondisinya lebih baik setiap kali menghisap ganja.

“Setelah pensiun dari tinju, fisikku akan mengalami banyak rasa sakit,” kata Tyson, dikutip BolaStylo.com dari MEA WorldWide.

“Saya bosan minum obat resep rasa sakit karena mereka membuatku merasa lelah dan jengkel setiap hari. Saya mulai mengonsumsi ganja secara perlahan karena itu membuat saya merasa lebih baik.”

Sejak saat itulah, Tyson kemudian bertekad memperlajari lebih jauh tentang ganja.

“Saya menderita selama bertahun-tahun karena penyakit mental dan ganja selalu membantu meredakan kegelisahan saya,” kata Tyson menambahkan.

“Saya perhatikan setelah saya merokok, saya merasa lebih sedikit rasa sakit, jadi saya mulai belajar lebih banyak tentang manfaat ganja bagi kesehatan dan saya terpesona dengan semua cara berbeda yang dapat membantu orang.”katanya.

Kini Tyson menaruh perhatian besar terhadap ganja dengan membangun perusahaan perdagangan ganja bernama Tyson Holistic pada 2016 lalu.

Ia juga diketahui memiliki perkebunan ganja bernama Tyson Ranch. Tyson berencana membangun resor ganja yang dilengkapi dengan sebuah kampus untuk mengedukasi para calon petani ganja.

Fakta di Balik Kebun Ganja Milik Mike Tyson

Legenda tinju kelas berat, Mike Tyson, ternyata menyimpan sejumlah fakta di balik ladang ganja miliknya yang jarang diketahui publik. Seusai memutuskan pensiun, Mike Tyson justru diketahui menyibukkan diri dengan membangun bisnis ganja di California.

Selain itu, Tyson melebarkan sayap bisnisnya dengan memiliki perkebunan ganjabernama Tyson Ranch. Terbaru, Tyson berencana membangun resor ganja yang dilengkapi dengan sebuah kampus untuk mengedukasi para calon petani ganja.

Menariknya, Tyson ternyata menyimpan sejumlah fakta di balik perkebunan ganja miliknya yang jarang diketahui publik. Hal itu diungkap oleh jurnalis majalan GQ, Alex Pappademas, sebagaimana dikutip BolaStylo.com dari Weedmaps.

Pappademas mengungkapkan bahwa mantan juara dunia tinju kelas berat itu terbiasa bangun saat subuh sebelum bekerja. Selanjutnya, Tyson akan melakukan rutinitasnya pada pagi hari sebelum pergi ke kebun ganja miliknya.

“Sekitar pukul lima pagi, Mike Tyson bangun, mengambil korek, membakar selinting ganja, joging selama satu jam, mandi, mengenakan pakaian, mencium anak dan istri, dan sarapan. Setelah beberapa saat kemudian, ia pergi ke kantornya,” kata Pappademas.

Tyson sendiri kini memiliki ladang ganja seluas 420 hektar di utara Los Angeles yang dibuka untuk umum dan menyerahkan penanamannya kepada petani lokal.

Sebelumnya, ia telah mengatakan kalau perkebunan ganja miliknya bakal digunakan untuk pengobatan, wisata, dan edukasi kepada para petani. Nantinya, kebun itu bakal dilengkapi dengan hiburan water park yang diklaim akan lebih besar ketimbang taman BSR Cable di Waco Texas.

Para pengunjung bisa menikmati arus buatan menggunakan perahu kecil selama satu jam. Tidak hanya itu, wisatawan juga dibebaskan untuk mengisap ganja ketika mereka berkunjung ke Tyson Ranch.

Tyson kabarnya juga akan bekerja sama dengan industri film untuk membuat sebuah serial komedi tentang perkebunan ganja miliknya. Jika bisnis ini sukses, Tyson berencana membeli lahan di dekat perbatasan negara bagian Florida dan Georgia untuk menambah luas perkebunan miliknya. Namun, Tyson sendiri menghadapi masalah lantaran kedua wilayah tersebut belum melegalkan ganja.

Upaya Tyson sepertinya mendapat perhatian cukup luas. Salah satu konglomerat Yunani, Alki David, dikabarkan bakal bergabung bersama Mike Tyson untuk mengembangkan bisnis ganja.

Nama Alki David sendiri sebenarnya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Alki David merupakan salah satu konglomerat terkenal di dunia sekaligus pewaris perusahaan minuman ringan Coca Cola Yunani.

Namun, David sendiri bukan bagian dari keturunan keluarga pendiri brand minuman tersebut. David merupakan pemilik perusahaan anak perusahaan minuman bersoda tersebut.

Belakangan nama David kembali mencuri perhatian publik karena keinginannya bekerja sama dengan mantan petinju Amerika, Mike Tyson.

David dikabarkan ingin menggabungkan ladang ganja milik Mike Tyson, Tyson Ranch, dengan bisnis serupa miliknya, yakni Swissx Ranch.

David mengatakan dirinya dan Tyson akan menjadikan Kepulauan Karibia sebagai pusat bisnisnya. (BB-DIP)