BERITABETA.COM – Kabar duka menyelimuti tanah air. Ustaz Arifin Ilham meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit di Penang, Malaysia. Kabar itu disampaikan putra Arifin Ilham, Alvin Faiz, lewat akun Instagram-nya, Rabu (22/5/2019). Dia mengatakan ayahnya akan dimakamkan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Innalillahiwainnailaihirojiun Telah wafat Abi kami tercinta Abi @kh_m_arifin_ilham,” tulisnya.

Alvin mendoakan agar sang ayah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Dia mengatakan, keluarga sudah ikhlas dengan kepergian pimpinan Pondok Pesantren Az-Zikra, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu.

“Semoga Allah terima amal ibadahnya, diampuni semua dosanya, dimasukkan ke surganya Allah SWT, amin,” tulis Alvin.

“InsyaAllah secepatnya Abi dipulangkan dari Malaysia dan dimakamkan di Pesantren Azzikra Gunung Sindur Bogor. Sekiranya jika ada salah kata atau perbuatan dari Abi, mohon dibuka permintaan maaf sebesar-besarnya. Ya Allah, jika ini yang terbaik, kami ikhlas ya Allah, kami ridho ya Allah,” sambungnya.

Istri pertama Arifin Ilham, Yuni Djamaluddin, juga berdoa atas kepulangan sang suami. “Innalilahi wa Inna ilaihi Raji’un….selamat jalan suami sholehku selamat bertemu dengan Allah, semoga ka Arifin Husnul khotimah.aamiin,” tulis Yuni.

Doa itu disampaikan oleh Yuni lewat Instagram-nya seperti dilihat detikcom, Rabu (22/5/2019). Yuni juga mengunggah foto ustaz kondang tersebut.

Kabar duka dari keluarga ustaz Arifin Ilham sebelumnya disampaikan oleh Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym melalui pesan singkat. Arifin meninggal di usia 49 tahun.

“Innaalillahi wainnaa ilaihi roji’uun. Telat wafat guru, sahabat kita Ustad Arifin Ilham,” kata Aa Gym dalam pesan singkat pukul 22.50 WIB Rabu (22/5/2019).

Ustaz Arifin meninggal dunia setelah dirawat di RS Penang, Malaysia karena sakit kanker getah bening. Arifin meninggal dunia pukul 23.20 waktu Penang.

“Semoga beliau berbahagia berjumpa dengan Alloh yang amat dicintai dan dirindukannya. Selamat jalan wahai mujahid Allohummaghfirlahuu Warhamhuu Wa’afiih Wa’fuanhuu,” kata Aa Gym.

Punya Khas Tersendiri

Ustaz Muhammad Arifin Ilham punya khas tersendiri dalam berdakwah. Suara dan tema yang disampaikannya menggetarkan jiwa dan menenangkan hati. Suaranya serak-serak basah dan bertenaga menyentakkan semua orang yang mendengarnya.

Kalimat tauhid, takbir, tahmid bagian dari zikir yang merupakan tema-tema yang dibawakan Arifin Ilham.  Setiap ia menyampaikan persoalan apapun, ia tak jauh mengingatkan akan zikir kepada Allah dengan lantunan kalimat-kalimat baik tersebut. 

Ustaz Arifin Ilham lahir di Banjarmasin 8 Juni 1969. Ia merupakan anak kedua dari lima bersaudara dan menjadi satu-satunya anak laki-laki dari pasangan Ismail Marzuki-Nurhayati. Ayahnya merupakan keturunan ketujuh dari Syeh Al-Banjar, seorang ulama besar di tanah Kalimantan. Arifin memiliki dua istri; Wahyuniati Al-Waly dan Rania Bawazier.

Sejak kecil, Arifin dikenal sebagai anak nakal. Bahkan, ia pernah kecebur di sungai. Beruntung, dalam laman pribadinya, ibunya berhasil menolongnya. Bahkan saat SD pun predikat nakal dan pemalas masih bertengger di dirinya hingga baru bisa baca tulis huruf latin waktu kelas 3 SD. Ia sekolah di SD Muhammadiyah. Namun sayang, ia harus pindah sekolah karena berkelahi sampai bonyok dengan temannya. Akhirnya Arifin melanjutkan sekolahnya di SD Rajawali.

Saat menginjak masa SMP pun kenakalannya justru bertambah. Ia terpengaruh berbagai macam kenakalan remaja seperti merokok, berjudi dengan kelereng, mencuri uang ayahnya. Bahkan ia pernah mengancam  akan membakar rumahnya gara-gara minta dibelikan motor trail tidak dipenuhi ayahnya.

Hingga tiba saatnya orang tuanya pergi haji pada tahun 1982. Pikirannya mulai tidak tenang dan mencoba membenahi diri. Betapa terkejut kedua orang tuanya saat mereka kembali dari tanah suci melihat perubahan sikap anaknya yang drastis. Arifin minta dimasukan ke pesantren. Padahal ia baru kelas 1 SMP.

Pada tahun 1983, ia pun dimasukkan ke Pesantren Darunnajah Ulujami, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Di sini ia hanya  sampai kelas dua aliyah. Pada 1987, ia meneruskan kelas dua aliyah hingga kelas 3 di Pesantren Assyafi’iyah di Bali Matraman, Tebet, Jakarta Selatan. Sejak di pesantren, ia sudah berceramah. Baik ceramah di kampung halamannya maupun di Jakarta dan sekitarnya.

Setelah lulus dari pesantren, ia melanjutkan ke perguruan tinggi. Ia masuk FISIP, Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Nasional (Unas), Jakarta. Ia lulus pada tahun 1994 kala usia 25 tahun.

Berbekal gelar sarjana, ia mengajar di Universitas Borobudur. Di sisi kehidupan lainnya, Ustaz Arifin dikenal sebagai seorang penyayang binatang. Ia memelihara burung hantu, ayam kate, bahkan kera. Pada awal April 1997, Ia diberi ular hasil tangkapan warga kampung di semak belukar. Namun, hal nahas pun terjadi, ular tersebut menggigitnya hingga keadaanya kritis.

Ia pun dilarikan ke rumah sakit. Namun, beberapa rumah sakit yang dikunjungi tidak menerimanya karena alasan perlengkapan medis sementara kondisi Arifin makin kritis. Sampai akhirnya, ia dibawa oleh Cut Tursina, ibu angkatnya, ke RS St. Carolus, Jakarta. Di sini Arifin dapat pertolongan dan pengobatan.

Tapi, keajaiban terjadi. Setelah 1 bulan melalui masa kritis. Akhirnya Arifin memasuki masa penyembuhan.

Pengalaman Spiritual

Seperti diceritakan Arifin Ilham, selama masa kritis, ia mendapatkan pengalaman spiritual yang sangat luar biasa. Di alam bawah sadarnya ia merasa berada di sebuah kampung yang sangat sunyi dan sepi. Setelah berjalan-jalan sekeliling kampung, ditemuinya sebuah masjid, yang kemudian dimasukinya.

Di dalam masjid ternyata sudah menunggu tiga shaf jamaah dengan mengenakan pakaian putih. Salah satu jamaah kemudian memintanya memimpin mereka berzikir, mengingat Allah SWT.

Keesokan harinya ia kembali bermimpi. Hanya saja sedikit berbeda. Kali ini ia merasa berada di tengah kampung yang penduduknya berlarian ketakutan karena kedatangan beberapa orang yang dianggap sebagai jelmaan setan.

Melihat kehadirannya, para penduduk pun berteriak dan meminta dirinya menjadi penolong mereka mengusir setan-setan tersebut. Hari berikutnya ia kembali bermimpi.

Kali ini ia diminta oleh seorang bapak untuk mengobati istrinya yang sedang kesurupan. Mendengar permintaan bapak tersebut, Arifin Ilham bergegas, tapi Allah berkehendak lain.

Istrinya ternyata telah meninggal sebelum sempat ditolong Arifin Ilham. Berbekal pengalaman-pengalaman gaib yang ia alami, Arifin Ilham pun memantapkan hatinya untuk menjadi pengingat manusia agar tidak lupa berzikir.

Sejak itu, ia mulai kembali mendalami dan berkonsentrasi di bidang agama. Yang tadinya dosen, ia beralih menjadi penceramah. Ia mulai hadir sebagai penceramah pengganti bila ustaz utamanya tidak hadir. Mulai dari sana, namanya mulai dikenal jemaah pengajian. Bahkan jamaah langsung meminta Arifin mengisi pengajian sebagai penceramah utama.

Pada tahun 1999, ia pindah ke depok dan mulai memimpin zikir di Masjid Al-Amr Bittaqwa di Perumahan Mampang Indah II, Depok. Ia mengenalkan zikir berjemaah. Pada awalnya dihadiri oleh tiga orang. Selanjutnya, jemaahnya terus bertambah. Alhasil, pengajian zikir yang digelar selalu dipenuhi jemaah dengan seragam baju warna putih. Sejak itu, tempat kegiatan Arifin Ilham dikenal sebagai Majelis Az-Zikra.

Namanya pun makin populer sebagai ustaz dengan suara khas dengan lantunan lapaz-lapaz zikir kepada Allah. Ia mulai tampil di acara-acara besar dan beberapa media televisi. Jemaahnya makin banyak. Ia pun mengembangkan majelis zikirnya ke luar daerah Depok. Pada 7 Juni 2009, majelis zikir secara resmi dipindahkan ke kawasan perumahan Bukit Az-Zikra, Sentul, Bogor, Jawa Barat.(BB-DIO)

Sumber : detik.com/vivanews.co.id