BERITABETA.COM, Bula - Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Seram Timur dan Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Dikbudpora) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mengelar seminar bertema ‘Masa Depan Pendidikan di SBT’.

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati SBT Idris Rumalutur, Plt Kepala Dikbudpora SBT Sidik Rumalowak, Ketua STAI Seram Timur Ismail Kelderak, sejumlah OKP dan BEM se-Kota Bula.

Plt Kepala Dikbudpora SBT Sidik Rumalowak menegaskan, seminar yang digagas STAI Seram Timur dan Dikbudpora SBT itu tidak sebatas konsumsi internail. Namun menjadi masukan dalam membangun pendidikan di Kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu.

"Karena membangun dunia pendidikan tidak bisa mengharapkan an sich dari salah satu unit, tetapi pemerintah daerah tetap membuka diri dengan siapapun apalagi lembaga yang resmi untuk kita bersama mengawal dan bergandeng tangan membangun pendidikan di Kabupaten Seram Bagian Timur" ungkap Sidik Rumalowak.

Sidik juga menjelaskan, saat ini terjadi perubahan nomenklator pada kementerian pendidikan secara global. Sehingga kegiatan yang berlangsung di gedung Dikbudpora SBT itu sebagai upaya dalam menyusun program yang bersinergi.

Untuk itu, dia menandaskan, Dikbudpora SBT selalu membuka diri untuk menjalin kerjasama dengan semua elemen apalagi instrumen-instrumen perguruan tinggi.

"Dulu itu perguruan tinggi terpisah, sekarang di bawah satu kementerian. Berarti dengan sendirinya program-program yang ada pada perguruan tinggi sudah bisa dicover masuk kedalam dinas terkait di wilayah kabupaten sebagai penanggungjawab dan pengelolaan pendidikan" tandasnya.

Mantan guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Geser itu mengaku hingga saat ini Dikbudpora SBT belum berbuat banyak terhadap kampus di bawah yayasan Gita Tita Falamury itu.

Dia membeberkan, sejauh ini out put dari STAI Seram Timur sudah banyak tersebar di satuan pendidikan di kabupaten penghasil minyak bumi itu yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

"Dan hari ini juga sebagai tindaklanjut untuk menjawab apa yang menjadi kebutuhan STAI Seram Timur kedepan produknya, dari 662 kuota P3K yang tercover kali ini termasuk guru agama juga yang begitu banyak. Itu berarti peluang pemerintah daerah membuka kepada STAI Seram Timur untuk bisa melakukan pengabdian" cetusnya.