BERITABETA.COM, Bula — Pencarian terhadap korban Azria Tiflen Kelilauw (4) yang hilang bersama kakeknya Abdul Malik Kelilauw (72) saat melaut di perairan Kesui, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) hingga kini belum membuahkan hasil.

Balita dari pasangan suami istri Taslim Tiflen dan Maryam Kelilauw ini, terhitung sudah lima hari hilang saat dibawa kakeknya melaut.

Kepolisian Sub Sektor [Polsubsektor] Wakate Ipda Khjan E. X. Sabarlele saat dihubungi beritabeta.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (8/7/2022) mengungkapkan proses pencarian yang dilakukan hingga kemarin belum membuahkan hasil.

"Hari ini jumat, waktu singkat jadi tidak dilakukan pencarian. Kemarin dicari belum ketemu," ungkap Ipda Khjan E. X. Sabarlele.

Dia membeberkan, beberapa hari ini pencarian yang dilakukan pihak Tentara Nasional Indonesia [TNI], Kepolisian Republik Indonesia [Polri] dan masyarakat hanya menggunakan armada seadanya, sehingga jarak pencarian hanya sekitar Pulau Kesui Watubela.

Ditanya apakah besok hari nanti akan dilanjutkan proses pencarian terhadap Azria Tiflen Kelilauw, dia mengaku tergantung cuaca laut. Pasalnya, beberapa hari ini kondisi laut kurang bersahabat.

"Kita liat cuaca laut dulu, jangan sampai kita lagi yang dicari. Sebab beberapa hari belakangan ini agak ombak," bebernya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kakek asal  Desa Guliar, Kecamatan Kesui, Abdul Malik Kelilauw  bersama cucunya bernama itu hilang saat pergi melaut pada Senin kemarin.

Salah satu keluarga korban, Mariyani Tuhuteru saat dihubungi beritabeta.com di Bula, Selasa (5/7/2022) mengungkapkan, keduanya hilang saat menjaring ikan di perairan depan Desa Kurkawa Raya yang merupakan desa tetangga pada pukul 16.00 WIT.

Beruntung, Abdul Malik Kelilauw sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi tadi, namun balita Azria Tiflen Kelilauw hingga kini belum ditemukan alias masih hilang.

"Kemarin sore tete dan cucunya buang jaring, tapi tete sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Anak kecil ini yang belum ditemukan," ungkap Mariyani Tuhuteru.

Secara terpisah, salah satu anak korban, Baharudin saat dihubungi media ini menerangkan, pasca kejadian yang terjadi pada Senin sore itu, pihak keluarga bergegas melakukan perncariam disekitar tempat keduanya menjaring ikan.

Baharudin mengaku, dari proses pencarian yang dilakukan hanya ditemukan jaring yang digunakan kedua korban untuk mencari ikan.

Informasi ini kemudian disampaikan kepada warga Desa Kurwara Raya, Guliar dan diteruskan ke desa-desa lainnya di Pulau Kesui dan Watubela untuk membantu proses pencarian. Namun hingga pukul 05.00 WIT subuh belum menemukan keduanya, sehingga proses pencarian dihentikan karena cuaca buruk.

"Tadi pagi pencarian kembali dilanjutkan, sejumlah warga yang punya keahlian menyelam diterjunkan untuk melakukan pencarian di dasar laut menyusuri tempat sekitar. Hasilnya pada pukul 9.35 WIT pagi, korban atas nama Abdul Malik Kelilauw ditemukan di dasar laut dalam kondisi tidak bernyawa. Namuj sang cucu belum ditemukan," ungkap Baharudin (*)

Pewarta : Azis Zubaedi