BERITABETA.COM, Bula – Anggota Komisi V DPR RI, Saadiah Uluputty terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung peningkatan produksi pangan di Maluku.

Salah satunya mendorong swasembada pangan dengan menetapkan bantuan irigasi kepada petani  di Desa Sumber Agung, Kecamatan Bula Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

Komitmen ini disampaikan Saadiah Uluputty, S.T. saat melakukan kunjungan bersama Bupati, Kadis Pertanian di desa Sumber Agung, Senin malam (30/12/2025).

Dalam dialog bersama petani, terungkap beberapa kendala utama yang menghambat produktivitas, mulai dari minimnya pompa air, keterbatasan alat mesin pertanian (alsintan), hingga tidak adanya irigasi tersier yang selama ini sangat dibutuhkan.

“Irigasi belum ada sama sekali Bu, kami masih darurat,” ungkap seorang petani ketika Saadiah menanyakan kondisi jaringan air pertanian.

Menindaklanjuti keluhan tersebut, Saadiah langsung menyatakan dukungan konkret.

“Untuk Sumber Agung, kami hadiahkan lima ruas irigasi,” tegasnya di hadapan petani dan pimpinan daerah.

Bantuan ini diproyeksikan menjadi dorongan signifikan bagi peningkatan luas sawah yang dapat digarap. Kepala Desa Sumber Agung memperkirakan bahwa tambahan lima ruas irigasi mampu membuka lahan baru hingga 150 hektar, dengan potensi produksi mencapai 500 ton gabah kering per musim.

Saadiah menyebut capaian serupa sudah terjadi di Desa Waisamet yang sebelumnya hanya mengolah 2–3 hektar sawah dan kini meningkat menjadi 50 hektar setelah mendapat dukungan alsintan.

Tahun depan, target perluasan di Waisamet bahkan diperkirakan bisa mencapai 100 hektar, sehingga pendekatan serupa juga diharapkan berhasil di Sumber Agung.

“Jika infrastruktur dasarnya terpenuhi, pompa air, irigasi, alsintan. Seram Bagian Timur dapat mengejar swasembada pangan dan memenuhi kebutuhan beras masyarakatnya,” ujar Saadiah.

Selain irigasi, ia juga menyoroti persoalan hama yang hingga kini belum ditangani secara menyeluruh.

Saadiah meminta Bupati dan dinas terkait menyiapkan rencana pengamanan lahan, termasuk pembangunan pagar kawasan pertanian.

Saadiah menegaskan bahwa peningkatan produksi pangan hanya bisa diwujudkan melalui kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan para petani.

“Petani adalah pilar utama ketahanan pangan. Ketika aspirasi mereka disampaikan dan dapat kami tindaklanjuti, itu berarti kita sedang membangun pondasi kesejahteraan masyarakat SBT,” tutupnya (*)

Editor : Redaksi