BERITABETA.COM, Bula — Sebanyak enam orang di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) terdeteksi kena Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV/AIDS).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan SBT Samun Rumakabis kepada wartawan usai menghadiri kegiatan Identifikasi Audit Kasus Stunting (AKS) di Lantai I Sigafua Cafe dan Restu di kawasan jalan Protokol Kota Bula, Jumat (15/09/2023) mengungkapkan, jumlah enam kasus itu terhitung dari Januari hingga Juni 2023.

"HIV/AIDS di Kabupaten SBT ada enam. Itu dari Januari sampai Juni, sekitar enam bulan pertama ini," ungkap Samun Rumakabis.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan SBT ini membeberkan, pada 2022 lalu jumlah kasus HIV/AIDS di kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu lebih tinggi dari tahun 2023 ini.

Ia mengaku, pada 2022 lalu tercatat jumlahnya ada 13 kasus. Dimana, kasus HIV/AIDS ini tersebar di Kecamatan Bula, Bula Barat dan Teluk Waru.

"Tahun lalu sekitar 13. Kasus (HIV/AIDS) ini cuma sekitaran Kecamatan Bula, Bula Barat dan Teluk Waru. Tiga kecamatan ini saja yang kasusnya menyebar kesitu," bebernya.

Dia menerangkan, mereka yang terkena kasus HIV/AIDS ini dilakukan pendapampingan dan penanganan, namun untuk mendapatkan obat harus ke Kota Ambon.

Rumakabis menambahkan, baru-baru ini Dinas Kesehatan SBT sudah melakukan pelatihan tim layanan HIV, sehingga saat ini sedang dilakukan proses untuk pembentukan layanan di Kota Bula.

"Kita sementara ini lakukan proses pembantukan layanan-layanan. Kemarin kita sudah ada pelatihan terkait tim layanan HIV. Rencana ada dua, satu di rumah sakit dan satu di Puskesmas Bula," terangnya.

Samun menandaskan, tracking atau pemantauan secara rutin dilakukan oleh Puskesmas Bula pada lokasi-lokasi yang dianggap potensi penularan seperti tempat hiburan malam.

"Biasanya per tiga bulan atau enam bulan mereka turun untuk tracking. Apalagi di tempat-tempat seperti Cafe (tempat hiburan malam), itu selalu dilakukan setiap tahun," tandasnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi