Suara Adzan dan Lonceng Gereja
Pusat keramaian itu hanya berjarak satu setengah kilo dari rumahku. Di centrum (istilah untuk pusat perbelanjaan di setiap kota di sini) berdiri megah gereja Rooms - Katolik.
Pusat keramaian itu hanya berjarak satu setengah kilo dari rumahku. Di centrum (istilah untuk pusat perbelanjaan di setiap kota di sini) berdiri megah gereja Rooms - Katolik.
Kala itu (antara tahun 1950-1963) juga ada sekitar 12.500 orang Maluku yang merupakan mantan tentara KNIL (dan keluarganya) yang "dikirim pulang" ke Belanda. Kebanyakan dari mereka adalah mantan tentara KNIL (dari Maluku) yang ada di Jawa.
Dominannya kultur ini memaksa mereka menjajal cara pandang Barat kepada masyarakat berbudaya berbeda. Ibarat kewajiban mendapatkan vaksinasi covid. Jika tak mau, dipastikan akan mengalami kesulitan dalam segala hal.
Di luar rumah, terlihat kampung berpenduduk muslim itu dipenuhi dengan cahaya lampu. Setiap ruas jalan, tak ada yang gelap. Semua terang berderang, ada yang berkedip ibarat lampu diskotik, ada pula yang menyala tanpa henti.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, 30 ribu lampu - lampu hias di Coventry Street yang menghubungkan Leicester Square dan Piccadilly seputar kawasan West End, London, dihiasi kerlip lampu - lampu bertulis " Happy Ramadan ".
Terbitnya fajar Ramadhan adalah suatu kepastian. Semerbak wanginya telah tercium. Tamu agung kaum Muslimin akan datang, menemani setiap hamba yang mencintai Robbnya, bertasbih melebur rindu di atas sajadah di malam - malam panjang.
Maroko yang diprediksi hanya mengantongi 3 % peluang kemenangan, ibarat Daud melawan Jalut. Raksasa - raksasa bola itu, dirumahkan tanpa ampun. Demam Maroko menjangkiti kaum Muslimin di seluruh belahan bumi.
Warna autumn telah datang. Perdagangan global menggunakan kesempatan ini sebagai ajang menggelembungi kantong keuntungan. Toko - toko dibuat bernuansa orange.
Lahir di Khurasan, Iran, bernama lengkap Abu Musa Jabir bin Hayyan Al-Shufiy Al-Azadiy. Padanya, dunia Barat akhirnya mengakui dan sematkan " Bapak kimia modern ". Dari penelitiannya, Jabir bin Hayyan memperkenalkan sejumlah peralatan laboratorium.
Ma sha Allah, lautan manusia dalam berbagai bangsa dan bahasa tumpah ruah. Semuanya menghadap pada arah yang sama. Ada yang duduk, ada yang berdiri. Sesekali menatap langit, mendengungkan doa penuh harap.