Komoditas ini tumbuh subur di perairan tropis kita, tidak rewel, tidak membutuhkan pakan, dan dapat tumbuh pesat hanya dengan cahaya matahari dan kejernihan laut. Namun yang lebih penting, ia tumbuh seiring harapan masyarakat pesisir untuk keluar dari belenggu kemiskinan.
Setiap 5 Juni, dunia memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dengan semangat membakar kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga bumi sebagai satu-satunya rumah kita. Tahun 2025, tema global yang diangkat adalah “Hentikan Polusi Plastik” atau Ending Plastic Pollution.
Artinya, mindset 100 Hari Kerja untuk kepemimpinan kepala daerah bukan pada tataran hasil, tapi pada tataran sikap dan kebijakan, karena soal keberhasilan, tentunya membutuhkan banyak hal, selain waktu, juga kebijakan yang diambil pemerintahan setingkat di atasnya.
Oleh : Saadiah Uluputty (Anggota DPR RI Komisi IV, Dapil Maluku, FPKS)
Memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia setiap tanggal 3 Mei merupakan bagian penting bagi kita
Oleh : Saadiah Uluputty (Anggota Komisi IV DPR RI, Dapil Maluku)
Setiap tanggal 22 April, dunia memperingati Hari Bumi. Bukanlah sekadar perayaan tahunan yang penuh seremoni
Suatu hari di bulan November 1945. Bung Hatta berbincang dengan Bung Karno. Tentang sumber pembiayaan pembangunan Indonesia. Termasuk bagaimana menggerakkan perekonomian di dalam negeri.
Tanggal 6 April setiap tahun kita peringati sebagai Hari Nelayan Nasional (HNN). Momen ini bukan sekadar peringatan tahunan, melainkan sebuah panggilan kebangsaan untuk kembali menegaskan peran sentral nelayan dalam mewujudkan kedaulatan bangsa, terutama di sektor pangan dan maritim.
Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) baru saja memiliki pemimpin baru yang lahir dari hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 lalu. Bupati dan Wakil Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri-Muhammad Miftah Thoha R. Wattimena (Vitho) dengan slogan Gerak Cepat ini merupakan pilihan dari sebagian besar masyarakat, sehingga besar harapan yang dititipkan kepada mereka untuk mampu memberikan kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat di masa yang akan datang.
Maluku, sebagai provinsi kepulauan dengan wilayah laut mencapai 92,4% dari total luas wilayahnya, menyimpan kekayaan sumber daya laut yang luar biasa.
Laut bukan hanya bagian dari geografi kita, melainkan juga identitas bangsa. Namun, meski potensi kelautan begitu besar, masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada laut, terutama nelayan tradisional, sering kali merasakan kesulitan yang bertolak belakang dengan narasi besar kekayaan maritim.