BERITABETA.COM, Maohi - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) melalui Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Masohi, bersama Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD)  melakukan penanaman pohon untuk program rehabilitasi lahan kritis dan lahan tidur di Batalyon Infanteri 731/Kabaresi, Masohi, Kabupaten Maluku Tengah.

Kolaborasi ini bertujuan untuk Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik.

General Manager PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula mengatakan, program kolaborasi ini akan memberikan dampak baik terhadap lingkungan dan hutan di tahun-tahun mendatang.

Selain itu, kata dia akan menjadikan udara lebih bersih, mengurangi dampak pemanasan global, menyerap polusi udara, menjawab isu dekarbonisasi dan secara tidak langsung memberikan sumbangsih besar bagi keberlangsungan hidup bersama.

Menurutnya, program ini dilaksanakan sesuai amanat dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2022. Maka, melalui UP3 Masohi, diwujudkan sebuah kolaborasi bersama PPAD.

“Program penanaman pohon ini juga sebagai upaya kami dalam menjalankan bisnis ketenagalistrikan yang berwawasan lingkungan, dimana salah satu pilar transformasi PLN yaitu Green yang berarti bahwa Perusahaan meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan demi mewujudkan energi hijau, bersih, dan ramah lingkungan” ujar Awat.

Sebagai awal aksi, akan ditanam sebanyak 3000 pohon pada 15 hektar lahan yang disediakan.

Penanaman ini secara simbolik dilakukan oleh Assistant Manager Transaksi Energi, Adam Jumati dan Senior Officer Kinerja Jaringan dan Kontruksi, Nuryanto bersama Komandan Batalyon Infantrie 731/Kabaresi, Mayor Inf Fachrozie Fananie dengan jenis pohon Durian (Durio Zibethinus).

Batalyon Infantrie 731/Kabaresi, Maluku Tengah merupakan salah satu dari empat lokasi target program rehabilitasi seperti Hulu DAS Citarum, Kabupaten Bandung; Brigif Para Raider 3/TBS, Kariango Maros; dan Batalyon Infantrie 516/Caraka Yudha, Gresik.

Program ini diawali dari persiapan lahan, pengukuran, pemetaan foto udara, pembuatan lubang tanam, pemupukan, pembuatan penampungan air dan patok. Penanaman dilakukan secara geo tagging (pengambilan foto dan koordinat setiap pohon yang ditanam) untuk baseline data sebagai acuan proses monitoring dan pelaporan.

Perawatan akan dilakukan hingga 12 bulan kedepan. Pendokumentasian secara visual dan foto udara tentunya akan dilakukan untuk pembuktian dan laporan pertanggungjawaban kepada Ketua Umum PPAD dan PT PLN (Persero).

Awat menambahkan, kolaborasi ini akan berdampak pada penguatan sinergi PLN dengan salah satu stakeholder kunci, yakni TNI.

“Peningkatan sinergi ini sangat diperlukan bagi PLN dalam hal mempertahankan eksistensi PLN sebagai Perusahaan Penyedia Ketenagalistrikan yang mempunyai peranan penting dalam menyuplai listrik di seluruh Indonesia,” tandas Awat (*)

Editor : Redaksi