Dituding Tak Bayar Honor Penata Musik, Ini Penjelasan Panitia MTQ Malteng 2025
BERITABETA.COM, Masohi – Ketua Panitia Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) ke XXXI Tingkat Kabupaten Maluku Tengah, Irvan Rahmat Hatapayo memberikan penjelasan terkait honorium Penata Musik pada moment Pembukaan MTQ Maluku Tengah, 13 Desember 2025.
Hatapayo mengaku, tudingan tidak membayar honor salah satu pengisi aransemen musik pada Tarian Kolosal merupakan hal yang tidak benar.
“Panitia tidak pernah mengikat kontrak secara khusus, karena pagelaran tarian kolosal saat Pembukaan MTQ adalah murni keinginan salah satu pelatih tari yang adalah anak Telutih asli dan ingin berkontribusi dalam ajang MtQ,”ungkap Hatapayo dalam rilisnya yang diterima media ini, Selasa (23/12/2025).
Menurunya, kegiatan latihan tarian itu dilakukan jauh sebelum SK Kepanitiaan diterbitkan termasuk latihan tarian yang sudah dilaksanakan pada pertengahan November 2025. Dan SK diterbitkan, tidak pernah ada komitmen apapun dengan pihak manapun termasuk soal honor penata musik Tarian Kolosal.
“Jadi yang ada hanya honor 2 pelatih yang tertuang dalam Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Seksi Acara. Honor itu sudah dibayarkan sejumlah Rp 10 juta,"bebernya.
Camat Telutih ini juga mengatakan berdasarkan informasi yang didapatkan dari panitia seksi acara, salah seorang pelatih sudah mentransfer sejumlah uang kepada pengaransemen musik sesuai dengan jumlah yang diminta.
Irvan menjelaskan pelatih mengajukan 37 juta rupiah sebagai bayaran pelatih tarian kolosal pada pembukaan MTQ dan panitia menyanggupi 10 juta dan sudah dibayarkan.
Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Maluku Tengah ini juga menyampaikan bahwa ini seluruh hal yang berkaitan dengan pelaksanaan MTQ hampir seluruhnya sudah selesai termasuk menyelesaikan hak-hak yang mengisi acara.
"Hanya untuk 225 anak-anak yang mengisi acara yaitu tarian kolosal, paduan suara dan pasukan pengibar bendera MTQ akan diserahkan oleh panitia seksi acara besok di Laimu," tutur Irvan.
Irvan menambahkan anggaran honor untuk 225 anak pengisi acara berasal dari Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Maluku Tengah.
Dikatakan, honor 225 anak tersebut tidak dianggarkan oleh Panitia MTQ karena anggaran pelaksanaan MTQ. tidak mencukupi untuk itu. "Ini adalah kebijakan LPTQ atas kontribusi anak-anak tersebut di ajang MTQ kemarin," tandasnya (*)
Pewarta : Edha Sankay