SEMANGAT juang yang membakar pasukan “Pemuda Merah Putih” terus bergelora. Setelah mengambil alih kekuasaan Kantor Houfd Van Plastelyk Bestuur (HPB) yang dimpimpin G. Gaspers yang menjadi pusat kekuasaan Belanda di Kota Namlea. Adam Pattisahusiwa dan Abdulah Bin Thalib semakin percaya diri.
Adam Pattisahusiwa harus berpikir panjang tentang amanat yang disampaikan dalam pertemuan selama dua hari itu. “Merdeka atau mati” semboyan patriotis ini menjadi motivasi bagi kedua sosok pemuda tangguh itu.
Adam Pattisahusiwa adalah satu diantara tiga pemuda tangguh yang memimpin pasukan “Pemuda Merah Putih” di Pulau Buru. Mereka menyerbu sejumlah pos penting yang dikuasai pihak penjajah dan mengambil alih kekuasaan dari tangan tentara Belanda.