BERITABETA.COM, Ambon – Sebuah upaya kini ditempuh Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dalam  mewujudkan  kota berjuluk ‘manise’ ini menjadi kota pintar (smart city).

Mewujudkan program besutan bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas dan Kantor Staf Kepresidenan, Pemkot Ambon kini menyiapkan dua proyek pendukung “Smart City”.

Kedua proyek itu masing-masing, menyuguhkan layanan internet secara gratis di 12 titik kelurahan dan memasang  kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV) di 15 titik di kota Ambon.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian (Diskominfosandi) Kota Ambon,  Joy Reiner Adriaanzs, kepada wartawan di Ambon, Sabtu (9/3/2019) mengatakan, 12 kelurahan yang akan dipasang layanan internet gratis belum tetapkan, karena akan diawali dengan penilaian kelurahan yang pelayanan publik terbaik.

“Kelurahan yang telah siap dengan pelayanan publik dan penilaian bagus akan diprioritaskan, tetapi kalau pelayanan belum di benahi secara baik maka tidak di prioritaskan,” katanya.

Dikatakan, peluncuran program Ambon menuju kota pintar semata-mata untuk pendekatan pelayanan publik, seiring dengan langkah inovasi yang menjadi ciri penyelengaraan pemerintah.

Peluncuran program tersebut juga mendapat respon positif dari PT Telkom Witel Maluku yakni dukungan pemberian wifi service di sembilan lokasi di Ambon.

Layanan wifi service di sembilan lokasi sebanyak 10 acces poin, diantaranya kawasan Pattimura park, halaman Balai kota, tugu Leimena Poka, area kantor kecamatan Teluk Ambon, Baguala dan kantor Dispendukcapil.

Selain pelayanan internet secara gratis, Pemkot Ambon dalam waktu dekat juga akan memasang  CCTV di 15 titik di kota Ambon.

“Tahun 2019 kita rencanakan memasang CCTV di 15 titik di lokasi berbeda, sambil berkoordinasi dengan bidang Teknologi informasi Polda Maluku, mengingat tahun 2018 telah dipasang di 15 titik di kota Ambon,” jelasnya.

Pemasangan kamera pengawas, kata dia,  bertujuan untuk memantau aktifitas warga kota, serta memantau arus lalu lintas dan tindak kejahatan yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab.

“Polda Maluku juga telah menyetujui sharing CCTV sehingga seluruh aktifitas akan terpantau melalui kamera pengawas baik oleh Pemkot maupun Polda,” katanya.

Joy mengatakan, program ini dilakukan dalam rangka  mendukung upaya penetapan Kota Ambon menjadi satu dari 100 kota menuju gerakan “Smart City” di Indonesia.

Sesuai rencana akan terpantau dari ruang Command center (pusat komando) yakni ruangan pusat visualisasi dan integrasi data dan kontrol CCTV.

“Ruang Command center akan dibangun di lantai IV gedung A Balai kota dan disiapkan oleh dinas PUPR, sementara perangkatnya akan disiapkan Diskominfosandi,” ujarnya.

Ambon diarahkan menjadi “Smart city” terutama kota yang pintar dalam penggunaan dan penyiapan teknologi, sehingga seluruh masyarakat dapat mengakses informasi tentang kota ini dengan mudah.

Ditambahkannya, fakta membutikan seluruh kejadian yang terjadi dapat diungkap melalui CCTV, sehingga pemasangan CCTV penting untuk mengungkap peristiwa. Pemasangan CCTV didalam maupun luar ruangan dilakukan sebagai upaya evaluasi sistem keamanan.

Menurut hasil sementara kajian “Smart City” Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tahun 2017, urgensi “Smart City” disebabkan oleh bertambahnya tingkat pertumbuhan penduduk di perkotaan sebesar 2,75 persen per tahun.

Lebih lanjut, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), diprediksi penduduk yang tinggal di perkotaan sebesar 56,7 persen pada 2020. Jumlah ini akan meningkat menjadi 66,6 persen pada 2035.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan, ada delapan indikator “Smart City”. Delapan indikator tersebut antara lain “Smart Development Planning”, “Smart Green Open Space”, “Smart Transportation”, “Smart Waste Management”, “Smart Water Management”, “Smart Building”, “Smart Waste Management”, dan “Smart Energy”.

“Delapan indikator ini merupakan inovasi dari konsep “Green City” yang digabungkan dengan penggunaan sistem teknologi informasi dan komunikasi pintar. Nantinya indikator ini akan berguna sebagai target perkembangan kota cerdas di Indonesia,” ujar Basuki di Jakarta. (BB-DIO)