‘Ambon Water Front City’, Menagih Janji Lama Pempus yang Pupus

Ambon Water Front City pun diakui akan berdampak terbukanya lima titik sumbat pembangunan di Ambon sebagai ibu kota provinsi di antaranya membuka akses ke Laut Banda dan Arafura sebagai "uorga" perikanan di dunia, mengatasi kesenjangan di Kawasan Timur Indonesia dengan kawasan Barat, membuka kerjasama kawasan internasional dan kemandirian pangan.
Di masa kepemimpinan Papilaja, konsep Ambon Water Front City didesain sebagai program pengembangan kawasan pesisir dan juga pusat ekonomi yang akan berdampak menjadikan Ambon sebagai kota jasa pelayanan pariwisata bahari di Maluku.
Empat Kawasan Pengembangan
Pemkot Ambon kala itu juga membagi empat kawasan yang menjadi fokus pengembangan. Empat wilayah pengembangan yakni kawasan ekowisata hutan bakau, wisata Air Salobar, kawasan Pantai Mardika dan kawasan Hatiwe Kecil.
Kawasan hutan Bakau di desa Passo, Kecamatan Baguala, akan dikembangkan menjadi kawasan ekowisata dan di areal ini akan dibangun sarana jelajah hutan bakau dan cafe-cafe buat para wisatawan.
Kawasan wisata Air Salobar yang saat menjadi tempat piknik alternatif bagi warga kota Ambon akan ditata menjadi lokasi wisata modern dengan pedestarian, kios dan wisata kuliner.
Kawasan Pantai Mardika juga akan ditata dengan jalur hijau, pedestarian, ruang publik dan restoran atau cafe terapung. Sedangkan kawasan Hatiwe Kecil akan ditata dengan konsep yang sama, tetapi dipaketkan dengan pembangunan Pasar "Ole-Ole".
Menanggapi keinginan Pemerintah Kota Ambon, di bawah kepemimpinan Wali Kota, Bodewin Wattimena untuk mewujudkan program ini, mantan Anggota DPRD Maluku, M. Saleh Wattiheluw mengaku sangat optimis program ini mampu diwujudkan dimasa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Ketika konsep ini kembali didengungkan di ruang publik, saya melihat ada peluang dalam mewujudkannya. Apalagi, program ini juga didukung oleh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa yang tak lain adalah kader partai Gerindra. Maka kekuatan manuvernya akan semakin kuat,” beber Saleh.
Saleh pun mengaku sangat sepakat, bila program Ambon Water Front City ini terus didorong dan menjadi second program untuk Maluku, selain Program Maluku Integrated Port yang telah masuk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029 sebagai Proyek Strategis Nasional (*)