BERITABETA.COM, Istambul - Caraka Muda Nusantara menyampaikan kritik dan kecaman  keras atas insiden tindakan kekerasan yang terjadi di Al-Aqsa Palestina. Aksi tersebut diniali bertentangan dengan berbagai resolusi DK PBB.

Pernyataan ini disampaikan Wakil Ketua Umum Caraka Muda Nusantara, Darlis Aziz di Istanbul, Turki, Senin (10/5/20121).

“Pengusiran paksa dan tindakan kekerasan tersebut bertentangan dengan berbagai resolusi DK PBB, hukum Humaniter Internasional, khususnya Konvensi Jenewa No. IV tahun 1949,” tegasnya melalui siaran pers yang diterima beritabeta.com.

Darlis membeberkan, penyerangan komplek Masjid Suci Al-Aqsa pada Jum’at (7/5) oleh pasukan keamanan Israel (IDF) di komplek suci di Yerussalem (Al-Quds) telah memunculkan reaksi yang beragam dari berbagai kalangan umat Islam dan ormas Islam internasional dari berbagai negara.

Diawali dengan penggusuran di distrik Quarter Sheikh Jerrah di Yerusalem Timur, dilanjutkan dengan penyerangan ketika shalat tarawih di malam ke-26 malam ramadhan yang melukai 205 orang jamaah shalat termasuk perempuan dan anak-anak.

Efek dari serangan ini, beberapa negara telah menyampaikan kecaman dari Turki, Arab Saudi bahkan UEA yang beberapa waktu lalu telah melakukan normalisasi dengan Israel sendiri.

Terkait masalah ini, Caraka Muda Nusantara nengecam serangan Israel di masjid Al-Aqsa Palestina. Polisi Israel melakukan serangan agresif terhadap jamaah umat Islam di tengah pelaksanaan ibadah Ramadhan yang sudah sewajibnya dihormati Israel.

Pihaknya mendorong pemerintah Indonesia sebagai negara mayoritas muslim sekaligus sebagai salah satu observer di Dewan Keamanan (DK) PBB untuk juga memberikan kecaman keras terhadap tindakan Israel dan mewujudkan dukungan nyata terhadap kemerdekaan Palestina di DK PBB.

“Kami mendorong Pemerintah Republik Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat Palestina sebagaimana amanah pembukaan UUD 1945 dimana disebutkan bahwa perdamaian dunia adalah tugas Indonesia  bahkan sejak sebelum Indonesia merdeka,” ungkapnya.

“Kita juga mendukung sikap tegas pemerintah Turki dan negara-negara Arab yang turut mengecam serangan tersebut,” sambung Darlis.

Darlis menegaskan, pihaknya mendukung status masjid Al-Aqsa dalam kepemilikan Palestina dan mendorong negara-negara OKI untuk mengambil langkah nyata memboikot dan menekan Israel.

“OKI juga harus menunjukkan kekuatan nyatanya sebagai aliansi negara-negara Islam sedunia yang memiliki standing kuat untuk mewakili umat Islam,” tegasnya (BB-DIP)