BERITABETA.COM, Jakarta - Tragedi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402,  memicu kepeduli terhadap alutsista TNI. Ide pembelian kapal selam pun dilakukan Ustadz Abdul Somad (UAS).

Dai kondang ini menggalang donasi untuk membeli kapal selam sebagai pengganti KRI Nanggala 402 yang dinyatakan tenggelam pada Sabtu 24 April 2021. Donasi tersebut mengatasnamakan Masjid Jogokariyan Jogja.

"Open Donasi Patungan Rakyat Indonesia Untuk Pembelian Kapal Selam Pengganti Nanggala 402 Bersama Masjid Jogokariyan Jogja," tulis UAS dikutip dari akun Instagramnya, Selasa (27/4/2021).

Menurut UAS,  pengadaan kapal selam sangat penting sebagai armada penjagaan di laut Indonesia karena sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan. Hal ini, kata UAS, sesuai dengan tujuan Negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.

"Lautan kita yang membentang luas melebihi daratannya, dari Samudera Indonesia di barat Aceh hingga perairan Papua merupakan bagian dari wilayah negeri kita yang harus dijaga dan dilindungi, beserta kekayaan tak ternilai yang ada di dalamnya," urainya.

UAS menjelaskan, TNI AL saat ini harus mengemban tugas berat dengan menghadapi berbagai tantangan dari mulai kurangnya personil dan armada, hingga luasnya wilayah yang harus dijaga. Kemudian besarnya kekayaan yang mengundang berbagai kepentingan asing yang berdampak pada penyusupan-penyusupan yang terus terjadi.

"Lautan kita yang pernah dijaga dengan gagah oleh Laksamana Nala, Pati Unus, Malahayati, Baabullah, dan Nuku; yang pernah diharumkan oleh kegigihan RE Martadinata hingga pengorbanan Yos Sudarso, kini menjadi amanat di pundak kita semua, agar dapat kita wariskan kepada anak cucu kita kelak," katanya.

UAS mengajak seluruh rakyat Indonesia, bahu-membahu mengulurkan tangan guna membangun kekuatan armada laut Indonesia kembali berjaya.

"Kami dari Masjid Jogokariyan, mengajak seluruh putra-putri Indonesia yang berjiwa patriot dan cinta negeri ini, beramal bersama dalam Open Donasi Patungan Penggalangan Dana Pembelian Kapal Selam Pengganti Nanggala 402," ungkapnya.

Berikut No Rekening Khusus Pengadaan Kapal Selam BSM/BSI no.rek 7202002298 atas nama Masjid Jogokariyan dengan konfirmasi via WhatsApp ke 081311351136.

Ratusan Juta Terkumpul

Ketua Takmir Masjid Jogokariyan Muhammad Jazir ASP menjelaskan hari pertama donasi dibuka pada Senin (26/4/2021), pihaknya sudah menerima donasi lebih kurang Rp200 juta.

"Pagi kami publish dan sore kita sudah menerima Rp200 juta. Dari donasi ini muncul beberapa orang di sekitar masjid yang menggalang dana seperti kami. Termasuk ustaz Abdul Somad dan juga Lembaga Amil Zakat ikut menggerakkan," jelas dia.

Jazir mengaku bahwa ini adalah murni dorongan dari warga yang mulai peduli dengan TNI terutama alutsista.

"Kemarin itu, awalnya hanya ingin mengunggah kepedulian akan alutsista kita. Maka anak-anak menggalang dana dan dapat Rp6,5 juta dari area pasar sore Ramadan di masjid setempat. Selanjutnya kami serahkan ke Lanal DIY," terang Jazir, seperti dikutip dari AyoYogya.com, Selasa (27/4/2021).

Ia menjelaskan, hal itu memang sebagai penyemangat dan ingin mengetahui seberapa besar semangat bela negara rakyat dengan membangkitkan kepedulian terhadap ketahanan negara.

"Jadi masyaallah responnya, niatan kami untuk peduli ke alutsista, utamanya TNI AL itu luar biasa masyarakat itu," terangnya.

Menurut Jazir, penggalangan dana ini akan dilakukan 1-2 bulan ke depan. Pihaknya juga sudah bertanya ke pihak PT PAL apakah bisa membuat kapal selam baru yang layak dan kuat.

"Nanti seberapapun uang yang kami terima kami akan melihat katalog harga dari kapal selam ini ke PT PAL. Dari informasi yang kami dapat, konon kapal sekelas Nanggala-402 jika beli dari luar negeri itu sekitar Rp4,7 triliun. Jika nanti dibuat oleh PT PAL, informasi yang kami dapat harganya sekitar Rp1,7 triliun. Kami belum menanyakan langsung ke sana," terang dia.

Jazir optimistis jika penggalangan dana ini sesuai dengan jumlah yang ditarget.

"Mudah-mudahan bisa mencapai angkat itu (Rp1,7 triliun). Sebetulnya jika kita anggap sajalah sekitar 30 persen rakyat Indonesia peduli, kemudian masing-masing orang berdonasi Rp1 juta saja cukup itu," kata Jazir.

Hingga pukul 11.00 WIB, Selasa (27/4/2021) jumlah donasi sudah mencapai Rp365 juta. "Sudah mencapai Rp300 juta tadi siang. Jumlahnya insyaallah bertambah," kata dia.

Jazir menambahkan jika donasi ini adalah kepedulian warga. Ia menceritakan bagaimana Rakyat Aceh bisa menggalang dana dan membeli pesawat untuk Indonesia.

"Selain itu, Sri Sultan pernah memberikan 6 juta gulden sebagai modal negara. Jadi artinya Indonesia juga dibangun dari kepedulian rakyat, bukan dari utang luar negeri," ujar dia (BB-RED)