BERITABETA.COM, Jakarta — DPRD dan Pemerintah Kabupaten [Pemkab] Seram Bagian Timur [SBT] menemui Kepala Staf Presiden [KSP] untuk membicarakan permasalahan pembangunan infrastruktur di daerah itu.

Pertemuan yang berlangsung di Kantor KSP Republik Indonesia, Gedung Bina Graha, Selasa (01/03/2022) bersama Deputi I KSP, Febry Calvin Tetelepta itu dihadiri Wakil Bupati SBT Idris Rumalutur, Kepala Dinas Pemerjaan Umum [PU] SBT Umar Billahmar, Wakil Ketua DPRD SBT Ahmad Voth, Ketua Komisi C DPRD SBT Abdullah Kelilauw dan sejumlah anggota Komisi C DPRD SBT lainnya.

Ketua Komisi C DPRD SBT, Abdullah Kelilauw kepada beritabeta.com mengungkapkan, dalam pertemuan DPRD, Pemkab SBT dan Deputi I KSP Febry Calvin Tetelepta serta dihadiri secara virtual oleh Direktur Pembangunan Jalan, Kepala BPJN Maluku, Dirjen Darat Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM dan PT. PLN Pusat dan regional Maluku itu membicarakan tiga hal krusial yang dihadapi kabupaten bertajuk 'Ita Wotu Nusa' itu.

"Tiga hal yang tadi kita diskusikan itu terkait dengan kondisi jalan Guli-Guli - Kota Baru dan Kota Baru - Werinama yang jaraknya sekitar 120 km. Kemudian rencana pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan penyebrangan dan permasalahan kelistrikan di pulau-pulau terpencil di SBT," ungkap Abdullah Kelilauw.

Kelilauw membeberkan, posisi jalan Guli-Guli - Kota Baru dan Kota Baru - Werinama masih berada pada status jalan provinsi, sehingga diperlukan diskresi dari menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat [PUPR].

"Tadi pak Febry sudah perintahkan kurang lebih 5 hari kedepan, Kepala Dinas PU dan pak wakil bupati sudah menyampaikan surat ke menteri, tembusannya ke KSP. Insha Allah bisa dibiayai untuk kelanjutan pekerjaannya di tahun-tahun ini," bebernya.

Politisi Partai Keadilan dan Persatuan [PKP] SBT itu mengaku, untuk masalah kelistrikan pada sejumlah titik di kabupaten penghasil minyak bumi itu telah disepakati pada akhir 2022 ini akan dituntaskan oleh pihak PLN.

Dia berujar, kendala yang dihadapi saat ini hanya pada pengadaan mesin. Salah satu faktornya tambah dia akibat pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak akhir 2019 lalu.

"Sekarang yang siap menyala itu Guli-Guli dan Pulau Panjang. Sedangkan di Seram Laut baru satu mesin, ada penambahan satu lagi baru bisa beroperasi. Kalau Watubela menunggu kondisi laut sudah tenang baru mesinnya diantar. Sedangkan Kwamor dan Teor mesinnya dalam perjalanan dari Jerman, cuma pengaruh Covid-19 jadi agak terlambat," ujarnya.

Mantan Wakil Ketua DPRD SBT itu juga menandaskan, dalam pertemuan tersebut, wakil bupati SBT Idris Rumalutur juga menyerahkan surat terkait pembangunan dermaga Kilmury, Pulau Manawoko dan Pulau Panjang untuk menjawab konektifitas antar pulau.

Kendati demikian, wakil rakyat yang terpilih dari Kecamatan Pulau Gorom, Gorom Timur, Pulau Panjang, Wakate dan Teor itu mengaku, hingga saat ini Kilmury belum memiliki data dukung berupa Analisis Mengenai Dampak Lingkungan [Amdal] dan dokumen lainnya.

"Kilmury sampai hari ini tidak punya data dukung. Sedangkan Pulau Manawoko dan Pulau Panjang itu sudah ada data dukung terkait pembangunan dermaga, mulai dari Amdal dan lain-lain. Tadi sudah diserahkan ke Deputi I, beliau sangat berkeinginan untuk secepatnya di periode pak Jokowi ini beliau lebih banyak berbuat untuk SBT," pungkasnya (*)

Pewarta : Azis Zubaedi