BERITABETA.COM, Ambon – Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto menegaskan tak ada virus Corona di Indonesia, bahkan suspect Corona pun tidak ada.  Kepastian ini disampaikan menteri, saat mengunjungi Makassar,  meninjau kabar beredar tentang virus Corona yang sampai ke Indonesia.

“Enggak ada yang suspect,” bantah Terawan Agus Putranto seperti dikutip cnnindonesia.com, usai kegiatan ramah tamah dan silaturahim bersama para direktur dan staf rumah sakit, Poltekes dan sejumlah balai kesehatan di aula Pusat Jantung Terpadu (PJT) RSUP Wahidin Sudirohusodo, Minggu, (26/1/2020).

Meski demikian, di Ambon PT Angkasa Pura I (Persero) cabang Bandara Pattimura Ambon telah sigap memasang alat thermo scanner, untuk mendeteksi suhu tubuh penumpang sebagai upaya pencegahan penyebaran Virus Corona.

“Hal ini dilakukan dengan tujuan mengantisipasi pencegahan penularan Virus Corona, bagi penumpang yang masuk melalui pintu kedatangan,” kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Pattimura Ambon, Amiruddin Florensius, Senin (27/1/2020).

Menurut Florensius,  upaya ini dilakukan sebagai lngkah antisipasi penanganan Virus Corona bagi penumpang domestik, karena Bandara Pattimura belum ada penerbangan internasional berjadwal dari dan ke Ambon.

“Kita tetap antisipasi karena ada penerbangan dari Manado dan Denpasar, ” katanya.

Mekanisme pemeriksaan alat pemindai suhu tubuh yakni penumpang yang melewati alat tersebut jika terdeteksi suhu di atas 38 derajat, maka penumpang akan dibawa ke ruang isolasi KKP.

“Penumpang langsung dibawa ke ruang isolasi KKP Bandara Pattimura, setelah dilakukan pemeriksaan dan jika penumpang terdeteksi Virus Corona maka akan dirujuk ke RS terdekat di kota Ambon yakni RSUD dr. M. Haulussy,” ujarnya.

Bukan hanya untuk pesawat domestik, tetapi juga pesawat carter (sewa) dari luar. Petugas ground handling akan memberitahukan KKP, selanjutnya pemeriksaan dilakukan bagi penumpang dan awak kabin di dalam pesawat menggunakan akan alat thermo meter digital.

Sejauh ini katanya, belum ada laporan penumpang yang terindikasi Virus Corona. Sedangkan untuk mengantisipasi masuknya virus Corona dari Wuhan China, kata Menteri,  semua unsur telah siap. Termasuk Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) baik di bandar udara maupun di bandar laut.

“KKP jangan kendor untuk siaga satu kali 24 jam. Melihat, memantau kedatangan penumpang dan koordinasi terus dengan RS Wahidin,” pintanya.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona ini, kepada semua masyarakat Indonesia, Dr Terawan minta kewaspadaan tinggi dan hidup sehat bisa mencegah terjadinya penularan dan ketularan.

Adapun Dirut RSUP Wahidin Sudirohusodo, Dr Khalid Saleh menanggapi informasi adanya pasien corona di Makassar dan dirawat di RSUP Wahidin Sudirohusodo, dia juga membantah kalau disebut pasien corona.

Menurut Dr Khalid, memang ada seorang laki-laki warga Makassar yang datang Sabtu kemarin, (26/1) pukul 15.00 wita untuk memeriksakan diri. Sebelumnya pasien ini baru berkunjung ke Cina selama sepekan yakni 13 Januari hingga 18 Januari lalu.

“Pasien ini ingin memeriksakan dirinya terkait virus ini ke salah satu RS swasta tapi kami ambil alih dan langsung ke RSUP Wahidin Sudirohusodo. Sudah dilakukan pemeriksaan dan Alhamdulillah semua dalam keadaan normal. Pasien ini hanya terkena Ispa,” pungkas Dr Khalid Saleh.

Dalam kunjungan yang sama di RSUP Wahidin Sudirohusodo, Menteri Terawan meninjau ruang radiologi yang di dalamnya terdapat alat MRI atau Magnetic Resonance Imaging 3 Tesla.

Dia sempat masuk mengecek dan langsung berbaring dalam alat besar yang mirip terowongan itu. Ada kaca bening menutupi bagian kepala. Hanya beberapa menit, dia turun dari alat tersebut.

“Ini pertama dan menurut saya paling baik di Indonesia. Alatnya ini silent, tidak ada suaranya. Cara kerjanya cepat. Hanya dalam tempo lima menit, sudah bisa bikin 5 sekuen dan selesai. Sangat menghemat waktu. Tadi saya cek sendiri,” ujarnya (BB-DIO-CNN)