BERITABETA.COM – Mewabahnya virus corona (COVID-19) terus menjadi perhatian dunia. Di Indonesia,  jumlah pasien positif corona terus bertambah menjadi orang 450 per Sabtu (21/3/2020) sore. Jumlah kasus positif corona ini naik sebanyak 81 kasus. Tak hanya itu, kasus kematian juga meningkat menjadi 38 orang. Sebelumnya jumlah kasus kematian sebanyak 32 orang.

Demikian disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto dalam Jumpa Pers, Sabtu (21/3/2020) di kantor BNPB Jakarta.

Hal yang menggembirakan, kasus pasien sembuh juga bertambah menjadi 20 orang.  Pada Jumat kemarin, Yurianto melaporkan terdapat 369 kasus positif Corona dengan 32 kasus kematian. Peningkatan kasus positif karena adanya 60 kasus baru.

Adapun kasus pasien sembuh sebanyak 17 pasien. Sebaran kasus Corona pada Kamis kemarin masih didominasi dari wilayah Jakarta dengan 215 kasus, 14 sembuh dan 18 meninggal. Meskipun wabah virus ini terus menghantui, namun perkembangan informasi yang disampaikan sejumlah pihak terkait kemungkinan kesembuhan pasien dari virus ini terus ada.

Demikian halnya, beberapa alternatif pengobatan juga terus disamapikan para peneliti dan ilmuwan.  Beberapa diantaranya telah dipublikasi secara luas. Misalnya penelitian yang dikutip beritabeta.com dari health.grid.id (Rabu, 29 Januari 2020) yang menyebutkan bahwa virus corona bisa disembuhkan dengan 5 cara di bawah ini :

1. Obat HIV/AIDS

Belakangan gembar-gembor mengenai obat HIV/AIDS untuk menyembuhkan pasien virus corona menjadi perhatian publik. Namun, sebagai upaya pengobatan, China dilaporkan sedang menggunakan zat lopinavir dan ritonavir untuk mengobati pasien yang terinfeksi virus corona. Zat lopinavir dan ritonavir ini diketahui merupakan komposisi dari obat untuk penderita HIV.

Namun obat tersebut masih terus menjadi bahan penelitian beberapa ilmuwan. Masih banyak yang mengira bahwa obat HIV tersebut hanya memeberikan efek plasebo (obat yang tidak memiliki khasiat), namun sebagian orang juga beranggapan bahwa obat tersebut bisa memberikan peningkatan sistem kekebalan tubuh bagi penderita virus corona.

2. Alkohol

Baru-baru ini, seorang ilmuwa asal China, Li Lanjuan membuat pernyataan menghebohkan. Li Lanjuan menyatakan bahwa virus corona dapat dibunuhh dengan mudah menggunakan alkohol.

Dengan campuran alkohol seperti eter atau ethanol 75%, desinfektan dan asam peroksiasetik yang mengandung klorin juga terbukti sangat efektif dalam memberantas virus corona.

Sebuah penelitian di tahun 2012 yang didukung olah French Ministry for Education and Research dan The French National Scientific Research Center menyebutkan bahwa cairan desinfektan yang mengandung alkohol kemungkinan dapat membunuh virus corona dan SARS.

Namun perlu diperhatikan lebih lanjut, bahwa cairan desinfektan yang mengandung alkohol memiliki efek samping bagi kesehatan manusia. Misalnya ethanol yang dapat menyebabkan seseorang mengalami berbagai gangguan kesehatan seperti tekanan darah rendah (hipotensi), gula darah rendah (hipoglikemia), mual dan muntah, hingga buang air kecil berlebihan.

Sedangkan menurut Departmen of Health, New York State menyebutkan bahwa kandungan asam peroksiasetik dan klorin dapat menyebabkan iritasi pernapasan makin memburuk, mengi, sulit bernapas, sakit tenggorokan, batuk, sesak dada, iritasi mata, hingga iritasi kulit.

3. Suhu Tinggi

masih dari ilmuwan China tersebut, Li Lanjuan yang merupakan Direktur Laboratorium Kunci Negara untuk Diagnosis dan Perawatan Penyakit Menular menyebutkan bahwa suhu tinggi dapat membunuh virus corona.

Li Lanjuan mengklaim telah mempelajari virus Wuhan dengan Zhong Nanshan, ilmuwan pertama yang menemukan sindrom pernapasan akut yang parah (SARS) yang menguasai dunia pada tahun 2002.

Berdasarkan studi tim, terungkap bahwa virus corona tidak dapat bertahan hidup pada suhu di atas 57 °C dan akan mati di lingkungan seperti itu dalam 30 menit.

Sebuah penelitian dai tahun 2010 yang diterbitkan dalam Applied and Environmental Microbiology menunjukkan bahwa inkubasi virus corona memang lebih cepat pada suhu 4-20 °C. Dalam suhu tersebut, virus corona dapat bertahan selama 5 hingga 28 hari.

Penelitian ini pun mecoba menonaktifkan virus di suhu 40 °C, dan hasilnya virus berhasil tidak aktif lagi. Sayangnya, jika suhu dan kelembapan kembali dalam suhu normal, virus bisa kembali berkembang biak di udara.

4. Bawang Putih

Jika beberapa saran pengobatan virus corona berasal dari ilmuwan luar negeri, pengobatan satu ini berasal dinyakatan berasal dari dalam negeri. Dokter Zaidul Akbar yang kerap membagikan resep sehat menggunakan rempah-rempah ini menyebutkan bahwa bawang putih dapat menangkal virus.

“Ini bawang putih yg besar ambil 8 biji, dikupas kulitnya ditaruh mangkok di tuang 7 gelas air mendidih selama 3 menit setelah  itu di minum langsung 2 gelas,” tulis di akun Instagram pribadinya.

Meski belum terbukti dapat menangkal virus corona, namun bawang putih memang memiliki segudang manfaat. Seperti sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Antimicrobial Chemotherapy yang menyebutkan, bawang putih dapat mengurangi risiko keracunan bakteri Campylobacter.

Serangkaian tes yang telah dilakukan menemukan, senyawa dialil sulfida yang terdapat pada bawang putih mampu melindungi makanan dari zat berbahaya yang dihantarkan serangga. Bahkan para peneliti menilai bawang putih memiliki zat aktif yang mutunya 100 kali lebih baik dibandingan dua golongan obat antibiotik ternama, eritromisin dan ciprofloxacin, dalam memerangi racun makanan.

5. Vaksin Influenza

Jika keempat cara tersebut dipercaya dapat mengobati virus corona, namun vaksin influenza ini bukan berguna untuk mengobati melainkan mencegah. Seorang dokter sekaligus direktur penyakit menular dan wakil ketua departemen kedokteran di Rumah Sakit South Shore di Weymouth, Todd Ellerin, MD menyebutkan bahwa seorang yang mendapat vaksin influenza dapat terhindar dari virus corona.

Menurut Ellerin, suntikan flu atau vaksin influenza adalah langkah mudah untuk menghindari flu dan penyakit terkait pernapasan. Jika terkena flu meskipun sudah mendapatkan vaksin, penelitian menunjukkan bahwa penyakit parah yang perlu mendapat perawatan rawat inap, perawatan di ICU, dan kematian cenderung tidak terjadi.

Dengan kata lain, orang yang telah mendapatkan vaksin influenza tak perlu khawatir untuk tertulas virus corona. Namun terlepas dari itu, kita belum bisa mematiskan 100% mengenai pengobatan dan pencegahan virus corona.

Yang terpenting untuk mencegah penularan virus corna, kita wajib sering mencuci tangan menggunakan sabun, menggunakan masker, serta menghindai memegang hidung, mulut, dan mata dengan tangan yang masih kotor. (BB-IT)