Inflasi Terkendali, Kemiskinan di Kota Ambon Turun Jadi 4,34 Persen
BERITABETA.COM, Ambon – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Ambon menyampaikan data terbaru yang menyebutkan inflasi di kota Ambon terkendali dan berefek pada turunnya angka kemiskinan sebasar 4, 34 persen.
Data ini disampaikan Kapala BPS Kota Ambon Paulina Gaspers, dalam konferensi pers bersama Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, yang berlangsung di Ruang Vlissingen, Balai Kota Ambon, Senin (6/10/2025).
Menurut Paulina, pengendalian inflasi yang baik terbukti berpengaruh langsung terhadap penurunan angka kemiskinan di Ambon. Ia menyebut, berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Februari 2025, garis kemiskinan Kota Ambon tercatat sebesar Rp783.697 per kapita per bulan.
“Garis kemiskinan ini bergerak seiring inflasi. Saat harga barang naik, garis kemiskinan juga ikut naik. Tapi tahun ini inflasi kita terkendali, bahkan sempat terjadi deflasi dari Desember 2024 hingga Februari 2025, sehingga daya beli masyarakat membaik,” jelas Paulina.
Ia menambahkan, tingkat kemiskinan di Kota Ambon pada 2025 turun menjadi 4,34 persen. Angka ini menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. “Artinya, sekitar 4,34 persen penduduk Ambon masih berada di bawah garis kemiskinan. Tapi kalau dibandingkan dengan rata-rata provinsi dan nasional, kondisi Ambon jauh lebih baik,” ujarnya.
Paulina juga menekankan bahwa kemiskinan bersifat multidimensional. “Kemiskinan itu bukan hanya soal pendapatan. Ada kemiskinan moral, kemiskinan empati, kemiskinan intelektual. Jadi mengatasinya perlu pendekatan yang menyeluruh,” kata dia.
Ia menjelaskan, pengukuran kemiskinan dilakukan berdasarkan dua komponen utama, yakni garis kemiskinan makanan dan nonmakanan. “Untuk makanan, harus memenuhi kebutuhan 2.100 kalori per hari. Karena itu, survei kami mencatat konsumsi secara rinci — dari berapa banyak bawang, garam, hingga ikan yang dikonsumsi,” ujarnya sambil tersenyum.
Dari sisi kedalaman dan keparahan kemiskinan, juga menunjukkan tren membaik. “Artinya, jarak antara masyarakat miskin dengan garis kemiskinan makin kecil. Bantuan sosial di awal tahun sangat membantu menekan tingkat kemiskinan ekstrem di Ambon,” ungkap Paulina.
Ia menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Ambon dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) atas kinerja dalam menjaga stabilitas harga. “Kalau inflasi terkendali, kemiskinan otomatis ikut terkendali. Jadi kerja TPID ini sangat menentukan,” tandasnya.
Sementara itu, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena menegaskan bahwa pemerintah akan terus memperkuat program perlindungan sosial dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok. “Kita akan terus memastikan masyarakat bisa memenuhi kebutuhan dasarnya dengan harga yang wajar,” ujarnya.
Dengan inflasi yang stabil dan penurunan angka kemiskinan, Ambon mencatat capaian positif dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. (*)
Editor : Redaksi