BERITABETA.COM, Ambon – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, merilis data, Kota Ambon mengalami inflasi sebesar 0,86 persen, pada Maret 2019. Sementara deflasi terjadi di Kota Tual sebesar 3,03 persen.

Kepala BPS Provinsi Maluku, Dumanggar Hutauruk mengatakan, pada Maret 2019, dari 82 kota dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Indonesia, 51 di antaranya mengalami inflasi, sedangkan 31 lainnya deflasi.

“Kota Ambon mengalami inflasi sebesar 0,86 persen dengan IHK 132,17. Sedangkan Kota Tual mengalami inflasi sebesar -3,03 persen dengan IHK 154,23,” kata Dumanggar Hutauruk di Ambon, Senin (01/04/19).

Dia mengatakan, secara nasional, inflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 0,86 persen dengan IHK 132,17, sementara yang terendah terjadi di Tangerang dan Bekasi, masing-masing sebesar 0,01 persen. “IHK untuk Tangerang sebesar 143,56, sedangkan untuk Bekasi hanya 133,26 persen,” katanya.

Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 3,03 persen dengan IHK 154,23. Sedangkan terendah terjadi di Kota Sampit, Batam, dan Palembang sebesar 0,01 persen. “IHK di Sampit sebesar 138, 61. Sementara di Batam 137,48. Adapun di Palembang IHK Hanya 131,94,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, dari 82 kota IHK di Indonesia, pada Maret 2019, IHK Kota Ambon menduduki peringkat ke 61. Sementara  untuk inflasi bulanan, Ambon berada pada peringkat pertama. Posisi yang sama dipegang pula oleh Kota Ambon untuk katagori inflasi tahun kalender. Sementara dari inflasi tahun ke tahun, Kota Ambon menduduki peringkat ke enam.

Sedangkan IHK Kota Tual, pada Maret 2019 berada pada posisi puncak, dari 82 kota IHK di Indonesia.

“Inflasi bulanan Kota Tual menduduki peringkat 82. Sedangkan untuk inflasi tahun kalender, Tual berada pada urutan ke 80. Sementara untuk itu inflasi tahun ke tahun, Tual berada pada peringkat ke 29,” ujar Dumanggar.

Menurut dia, inflasi di Kota Ambon didasari kenaikan IHK pada lima kelompok pengeluaran. Pertama, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,03 persen.

Kedua, kelompok sandang sebesar 1,13 persen. Ketiga, kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen. Keempat, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,17 persen. Kelima, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 4,27 persen.

Sedangkan dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi, masing-masing bahan makanan sebesar 0,81 persen, serta perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,04 persen.

Dikatakannya, pada Maret 2019, sejumlah komoditi dalam paket komoditas IHK Kota Ambon yang mengalami kenaikan harga  memberi andil terhadap inflasi di daerah itu sebesar 1,3509 persen. Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga memberi andil bagi Inflasi di Ambon sebesar -0,4896 persen.

“Komoditas yang dominan menyumbang inflasi di Ambon adalah angkutan udara, cabe rawit baju stelan anak, bayam dan kacang panjang. Sedangkan penyumbang deflasi adakah ikan layang, cabe merah, tomat buah, bawang merah, dan ikan tongkol,” katanya. (BB-ENY)