Kembali Dipercaya Jabat Mentan, Amran Sulaiman Ganti Posisi Syahrul Yasin Limpo

BERITABETA.COM, Jakarta – Amran Sulaiman resmi dilantik Presiden Jokowi sebagai Menteri Pertanian (Mantan) menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang telah mengundurkan diri dari posisi tersebut pada 5 Oktober kemarin.
Pria kelahiran Bone 1968 ini dilantik di Istana Negara pukul 09.30 WIB, Kamis (25/10/2023). Pemilik nama lengkap Andi Amran Sulaiman adalah Menteri Pertanian periode jabatan 2014-2019 lalu.
Presiden Joko Widodo menjelaskan alasannya melantik Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian menggantikan Syahrul Yasin Limpo, karena menilai Amran bisa langsung kerja melanjutkan apa yang sudah dilakukan menteri sebelumnya.
"Biar langsung kerja. Karena beliau (Mentan) dulunya Menteri Pertanian," kata Presiden Joko Widodo di Padang, Rabu kemarin dikutip dari tempo.co.
Tiba di Istana, Amran menggunakan setelan kemeja putih dan jas hitam, serta didampingi sang istri. Amran tiba sekira pukul 07.00 WIB.
Konglomerat pemilik Tiran (Tikus diracun Amran) Group yang berfokus pada pertambangan nikel di Indonesia Timur ini, oleh Jokowi dinilai telah memahami dan mengerti tentang penanganan pertanian di Tanah Air. Sehingga hal tersebut menjadi salah satu alasan Presiden Jokowi kembali memberikan mandat kepada menteri kelahiran Kabupaten Bone 27 April 1968 tersebut.
"Jadi tidak usah diajarin, tidak perlu lagi belajar birokrasi, tidak perlu lagi harus mengetahui siapa dirjennya. Usai dilantik, ketika itu juga langsung bekerja," kata Jokowi.
Amran oleh Jokowi dinilai telah memahami dan mengerti tentang penanganan pertanian di Tanah Air. Sehingga hal tersebut menjadi salah satu alasan Presiden Jokowi kembali memberikan mandat kepada menteri kelahiran Kabupaten Bone 27 April 1968 tersebut.
"Jadi tidak usah diajarin, tidak perlu lagi belajar birokrasi, tidak perlu lagi harus mengetahui siapa dirjennya. Usai dilantik, ketika itu juga langsung bekerja," kata Jokowi.
Kepada awak media massa, Jokowi mengatakan tugas Andi Amran Sulaiman ialah mengupayakan agar produksi beras atau padi meningkat sesuai target yang diberikan kepala negara.
Menurutnya, dengan meningkatkan produksi padi atau beras di Tanah Air maka harga beras di pasar dapat dikendalikan atau diturunkan. Dengan demikian, daya beli masyarakat tetap dapat terjaga dengan baik. "Jadi, produksinya harus melimpah," ujarnya.
Usai dilantik Presiden Joko Widodo, Amran mengatakan akan berupaya meningkatkan produksi pertanian, terutama beras menjelang musim panen pada awal tahun 2024. Amran akan mencari solusi dari berbagai keluhan yang datang dari petani.
Sesuai pesan Presiden Jokowi untuk meningkatkan produksi beras, Amran mengaku akan berfokus untuk memperkuat produksi berbagai komoditas strategis seperti padi dan jagung.
Dia juga berjanji akan menekan jumlah impor beras yang pada 2023 mencapai 3,5 juta ton hingga ke titik nol agar Indonesia kembali menjadi negara swasembada beras layaknya tahun 2017 dan 2021 lalu (*)
Editor : Redaksi