BERITABETA.COM, Namlea – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan letak Pulau Buru yang berada di tengah sejumlah pulau di kawasan Timur Indonesia sangat strategis untuk dikembangkan, menjadi sentral kekuatan pangan di kawasan Indonesia Timur.

“Kondisi alamnya sangat bagus. Image Pulau Buru yang kering dan lain sebagainya tidak benar. Ternyata hamparan-hamparan di sini cukup bagus dan menjanjikan,” ungkap Yasin Limpo saat berkunjung ke Kabupaten Buru dalam rangka panen padi hasil penangkaran varietas INPARI 42 Agritan GSR di Desa Grandeng, Kecamatan Lolong Quba, Kabupaten Buru, Minggu (4/10/2020).

Selain, melakukan panan padi, Mentan dan rombongan juga meninjau dan menyerahkan anakan sapi hasil inseminasi buatan (IB) dari pejantan jenis Brahman, Simental, Madura, Ongole dan Limousin dengan sapi betina lokal Bali, di Sentra Produksi pangan dan ternak Desa Grandeng.

Mantan Gubernur Sulsel dua periode ini mengakui, agenda berkunjung ke Kabupaten Buru ini dilakukan atas perintah Presiden Jokowi untuk melihat lebih jauh apakah daerahnya bisa dikembangkan dan dioptimalkan untuk menjadi salah satu daerah kekuatan ketahanan pangan Indonesia atau tidak. Lebih khusus lagi untuk kawasan Indonesia Timur.

“Sudah lama daerah ini menjadi pilihan. Ada usulan ke pusat dari Gubernur Maluku dan juga Bupati Buru. Dan saya tentu datang atas perintah Presiden untuk bisa mengoptimalkan apa yang ada disini,” terang Yasin Limpo.

Dengan melihat kondisi ini, kata Mentan  apa yang diharapkan Presiden Jokowi, kini telah diterapkan di Pulau Buru dengan pola budidaya bukan single komoditi, tapi  yang dikembangkan banyak komoditas, ada holtikultura, perkebunan, padi, jagung,  peternakan dan sebagainya.

Ia mengakui, bukan hanya budidaya yang diutamakan, tapi pemberlakuan pascapanen juga ikut diutamakan, sehingga menghasilkan kualitas yang baik dan tentunya harganya juga baik.

“Jika ini semua didukung teknologi pertanian yang baik, saya optimis produksi pertanian dari Kabupaten Buru dapat dijadikan baperstok untuk kepentingan Bukan hanya Pulau Buru dan Maluku, tapi juga kepentingan nasional,” jelasnya.

Yasin Limpo juga memuji sektor peternakan di Pulau Buru, setelah melihat dari dekat perkembangan yang terjadi.

“Peternakan di sini juga cukup bagus karena hamparan yang cukup luas. Saya kira untuk mengembangkan ternak besar, sapi dan lain-lain dapat kita lakukan,” janjinya.

Saat berada di Desa Grandeng, Yasin Limpo ditemani Bupati Buru, Ramly Ibrahim Umasugi sempat melakukan panen padi menggunakan mesin traktor. Selian itu juga ikut menguji mesin bajak sawah.

Padi yang dipanen Mentan merupakan  benih label unggul dan benih bersumber dari Balai Pertanian Kedu Jawa Tengah yang ditanam 6 Juli 2020 silam.

Dari kunjungan itu, Mentan juga menyalurkan bantuan sebanyak  240 anakan sapi hasil IB kepada 40 kelompok tani. Satu kelompok terdiri dari delapan hingga 10 orang dijatahi bantuan 40 ekor yang terdiri dari dua ekor pejantan lokal dan sisanya induk sapi.

Yasin Limpo dan rombongan juga menyempatkan diri melakukan inseminasi buatan didampingi Bupati Buru, Kepala Distan Maluku, Diana Padang serta Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buru, Nur Warhangan.

Kunjungan Mentan ke Pulau Buru juga didampingi empat dirjen masing- masing, Dirjen TP Suwandi, Dirjen Bun Kasdi Subagyono, Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto, Dirjen Peternakan Nasrullah serta Ka Barantan Ali Jamil dan SKM Imam Mujahidin Fahmid.

Yasin Limpo juga membawa bantuan untuk Provinsi Maluku sebesar Rp.31,22 milyar  dan bantuan untuk Kabupaten Buru Rp.3,4 milyar lebih (BB-DUL)

SIMAK JUGA VIDEO DI BAWAH INI :