Vaksinasi di kecamatan Sirimau akan dilakukan selama tiga hari. Setelah itu dilanjutkan di kecamatan Nusaniwe (selama tiga hari juga). Sementara Kecamatan Baguala dan Kecamatan Teluk Ambon pelaksanaan vaksinasi digabungkan, dilakukan selama dua hari.

“Memang sudah ada jadwal vaksin pada masing-masing kecamatan, namun Lansia tetap bisa lakukan jalani vaksinasi Covid-19 di pos-pos yang sudah ada,” imbuhnya.

Sesuai data BPS, kata Wendy, Lansia di Kota Ambon berjumlah kurang lebih 29 ribu jiwa. Untuk tahap awal vaksinasi Lansia sebanyak 38 persen dari jumlah yang ada sesuai petunjuk Kemenkes RI.

Wendy mengakui, Dinkes Ambon memiliki data Lansia mandiri, baik untuk tingkat I, tingkat II dan tingkat III. Mandiri tipe A kategori tingkat satu yakni mereka yang bisa jalan sendiri tanpa bantuan, bisa naik tangga tidak capek, sekitar 5 ribuan orang.

“Dengan demikian untuk awal vaksinasi Lansia mandiri di Kota Ambon sekitar 5 ribuan,” kata Wendy.

Pada PSTW Ina Kaka, lanjut dia, telah terdaftar 51 orang yang di bakal divaksin. "Tapi belum tentu semuanya dapat divaksin. Karena vaksin akan diberikan jika hasil skrining penerima vaksin itu dinyatakan bisa," tukasnya.

Ia menjelaskan, kriteria Lansia yang ditanyakan saat skrining lebih banyak, ada tambahan 5 kriteria. Selain itu setelah suntikan pertama, lansia membutuhkan 28 hari untuk suntikan kedua. Hal ini berbeda dengan vaksinasi bagi usia 18-59 tahun yang rens waktunya 14 hari dari vaksinasi pertama.

Wendy mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah desa, kelurahan dan negeri supaya mengimbau kepada para lansia yang mau divaksin agar datang ke pos vaksin dengan membawa KTP. Selanjutnya didaftar secara manual, dan setelah itu akan dimasukkan melalui pendaftaran, untuk mempercepat proses. ‘

"Vaksinasi tahap dua, Kota Ambon mendapat 1.190 vial. 1 vial diperuntukan untuk 10 orang dengan dosis 0,5mili," jelasnya, (BB-SSL)