Selamat Jalan Nyong Ambon, Glenn Fredly
BERITABETA.COM – Kabar duka datang dari dunia musik Tanah Air. Salah satu penyanyi kebanggaan Indonesia, asal Maluku Glenn Deviano Fredly Latuihamallo menghembuskan napas terakhirnya, Rabu (8/4/2020) malam. Salah satu sahabat Glenn Fredly, Tompi memberi berita sedih ini melalui pesan WhatsApp kepada Liputan6.com.
“Telah berpulang saudara kami, Glenn Fredly, malam ini. Mhn dimaafkan semua salahnya. Dia yg selalu hadir menggerakkan kita semua,” tulis Tompi, seperti dikutip Liputan6.com.
Kabar kepergian suami Mutia Ayu ini juga disampaikan Billboard Indonesia di Instagram. Kabar duka, musisi ternama Indonesia, Glenn Fredly Deviano Latuihamallo meninggal dunia di usia 44 tahun.
Perjalanan Karier Glenn Fredly
Dikutip dari viva.co.id, pria kelahiran Jakarta, 30 September 1975 ini adalah putra daerah asal Maluku. Ia anak dari Hengky Latuihamallo dan Linda Latuihamallo. Sejak kecil, ia sudah mencintai dunia tarik suara.
Berbagai perlombaan menyanyi ia sabetnya dengan juara. Mulai menjuarai lomba menyanyi yang diadakan oleh Yayasan Musik Indonesia pada 1984, Vini Vidi Vici, hingga Cipta Pesona Bintang RCTI 1992.
Namun, Glenn mengawali karier sebagai penyanyi profesional pada tahun 1995 setelah dia lulus SMA. Saat itu dia menjadi vokalis Funk Section. Setelah bergabung tiga tahun bersama Funk Section, Glenn kemudian mencoba peruntungan dengan menjadi penyanyi solo.
Penyanyi berkulit sawo matang ini kemudian membuat album solonya dengan judul Glenn. Album itu berisi delapan 8 buah lagu. Salah satu lagunya adalah lagu Cukup Sudah yang dibuat juga video klipnya.
Selain lagu yang dikenal sebagai lagu pertama Glenn masuk dunia music itu, juga ada lagu lain seperti Kau dan Mobil Mama yang menjadi hits di Malaysia.
Produktivitas Glenn dalam mencipta lagu kembali dilanjutkan dengan munculnya album kedua diluncurkan pada tahun 2000 dengan tajuk Kembali.
Dalam album ini terdapat beberapa hits seperti Salam Bagi Sahabat dan Kasih Putih. Seperti album perdananya, album ini masih bernaung di bawah Sony Music Indonesia dengan produser Aminoto Kosin.
Kedua album Glenn ini dinilai belum memenuhi keinginan major label baik itu dari segi popularitas maupun penjualan. Meski demikian Glenn terus berkarya dan meluncurkan album ketiganya bertajuk Selamat Pagi, Dunia! (2003) dengan keraguan dari pihak produser.
Tak disangka album ini laris manis dan dan banyak lagu yang menjadi hits. Lagu yang paling digemar dan sering diputar baik di televisi maupun radio adalah Januari.
Lagu-lagu dalam album itu memang terlihat banyak bertema kesedihan dan patah hati. Banyak pihak menilai inspirasi lagu itu dari kisah cinta Glenn yang kandas bersama Lucy AB Tree.
Antusiasme pada album ini begitu besar dan laris di pasaran. Hal ini sampai membuat pihak Sony Music Indonesia membuat album repackage tahun 2004, dikemas dengan bonus VCD karaoke dan Unplugged Live Performance.
Album itu juga yang kemudian menjadikan Glenn dikenal sebagai penyanyi dan pencipta lagu romantis. Maka kemudian dia mendapat banyak tawaran membuat lagu pihak lain, misalnya tahun 2005 Glenn ditawari untuk membuat satu buah album sebagai soundtrack dari film baru Cinta Silver.
Satu tahun kemudian Glenn mengeluarkan album lagi sebagai penghargaan dan rasa hormatnya kepada musisi-musisi terdahulu, bertajuk Aku & Wanita. Pada tahun yang sama Glenn meluncurkan album ketujuh dengan judul Terang.
Kemasan suguhan terbaru dari Glenn ini adalah album yang bernuansa Natal dikarenakan berbarengan dengan Natal 2006. Tahun 2007 Glenn kembali mengeluarkan album tergressnya, bertajuk Happy Sunday.
Album ini diklaim sebagai wahana dalam memancarkan spirit baru memandang kehidupan secara global melalui media musik. Pada Anugerah Musik Indonesia 2001, Glenn meraih penghargaan dalam kategori lagu terbaik dan penyanyi pria terbaik kategori musik R&B.
Pada tahun 2004, Glenn ikut serta dalam album milik Erwin Gutawa bertajuk Salute to Koes Plus/Bersaudara. Dia menyanyikan dua lagu dalam album tersebut.
Glenn menjadi pembimbing bagi grup vokal Pasto dalam sebuah acara pencarian bakat di Trans TV. Pasto memenangi kontes tersebut.
Pada awal tahun 2005, Glenn menciptakan lagu Kita untuk Mereka, yang didedikasikan untuk korban Tsunami di Aceh. Lagu tersebut dinyanyikan oleh kelompok bernama Indonesian Voices, terdiri dari penyanyi-penyanyi Indonesia, termasuk almarhum Gito Rollies, Harvey Malaiholo, Rio Febrian, Duta Sheila on 7, Fadly Padi, Kikan Cokelat, Ahhmad Albar, Vina Panduwinata, Baim, Delon, Tia AFI, Ruth Sahanaya, Syahrani, Ubiet, dan lain-lain.
Bersama dengan Indonesian Voices, Glenn ikut menyanyikan lagu Rumah Kita dalam album Tribute untuk Ian Antono. Glenn juga berkolaborasi dengan Tohpati, menyanyikan lagu Jejak Langkah.
Pada 3 April 2006, Glenn menikah dengan penyanyi Dewi Sandra yang merupakan mantan istri aktor Surya Saputra. Pernikahan mereka sempat menjadi sorotan media sampai berhari-hari karena berlangsung secara tertutup. Namun, pernikahan itu tak langgeng. Glenn mengajukan gugatan cerai terhadap istrinya, melalui Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 12 Maret 2009.
Setelah bercerai dengan Dewi Sandra, Glenn meluncurkan album terakhirnya yang bertajuk Lovelution, dia memutuskan mundur dari musik, Glenn juga berencana pindah dari Jakarta.
Berencana Pulang ke Ambon
Rencana kepindahan Glenn tersebut dipicu oleh keinginannya untuk mengembangkan bisnisnya. Glenn mengatakan ada rumah di Maluku dan ingin kembali ke kampung asalnya. Meski lahir dan besar di Jakarta, tapi asalnya dari sana.
Kabar ini kemudian memicu gosip tak sedap. Rencana mundurnya Glenn digosipkan karena dia sedang mengidap AIDS. Namun, kabar itu segera dibantahnya. Glenn mengaku tidak terkena penyakit AIDS, tetapi menderita penyakit pencernaan akut hingga pernah pingsan.
Untuk membuktikan bahwa dia masih sehat, pelantun Cuma Kamu ini mengadakan konser pada Sabtu, 6 Februari 2010 di Esplanade Theatre, Singapura. Ada 14 lagu yang disiapkannya untuk menghibur para penggemarnya di negara tetangga itu. Namun, Glenn Fredly mengakui akan mundur di dunia musik yang telah membesarkan namanya itu pada tahun 2011.
Di akhir tahun 2011 Glenn kembali dengan berkolaborasi bersama Ras Muhammad membawakan lagu bertajuk Tanah Perjanjian yang mengangkat skandal di Papua.
Lagu ini dibagikan secara gratis lewat situs resmi RollingStone. Album Luka, Cinta, dan Merdeka rilis di tahun berikutnya bersama band pengiring tetapnya, Bakuucakar.
Ada 12 trak pada album inidengan 11 lagu buatan Glenn sendiri dan 1 lagu karya Dewi Lestari berjudul Malaikat Juga Tahu. Beberapa lagu di album ini mengangkat isu yang terjadi salah satunya seperti lagu bertajuk Jakarta yang mengangkat angkuhnya ibukota.
Glenn juga merilis buku karyanya sendiri untuk merayakan 20 tahun berkarya di belantika musik Indonesia. Pada tahun 2016, tepat di hari ulang tahun Glenn dan 30 tahun Ruth Sahanaya berkarya di belantika music Indonesia, Glenn membuat konser bertajuk Tanda Mata Glenn Fredly untuk Ruth Sahanaya di Balai Sarbini.
Sebagai musisi papan atas, Glenn sudah memiliki label sendiri bernama Musik Bagus yang sudah menggawangi musisi baru seperti Yura Yunita, Gilbert Pohan, dan Tiara Degrasia.
Di sisi lain, Glenn ternyata sudah mendalami profesi baru sebagai produser film. Ia pernah meng-handle film Cahaya dari Timur (2014), Filosofi Kopi (2015), dan Surat dari Praha (2016). Meski begitu dunia tarik suara tetap di hatinya. (BB-DIP)