Mercy Barends : Sebanyak 3.300 RT Tidak Mampu di Maluku Nimati Pasokan Listrik
BERITABETA.COM, Masohi – Anggota Komisi VII, DPR RI Mercy Christy Barends mengatakan hingga akhir tahun 2024 ini, terdapat sebanyak 3.300 rumah tangga (RT) yang akan menikmati pasokan listrik dari Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
Politisi PDI-Perjuangan Maluku ini mengatakan, Program BPBL ini merupakan program Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang bersinergi dengan DPR RI.
“Program BPBL diperjuangkan untuk masyarakat kurang mampu sehingga dapat memperoleh akses listrik dan meningkatkan taraf hidup masyarakat,” kata Mercy dalam acara Sosialisasi Program BPBL di Kelurahan Haruru, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Kamis, (21/11).
Mercy yakin Kehadiran listrik sangat penting di suatu daerah karena mampu menggerakan pemerintahan, aktifitas masyarakat, perputaran ekonomi, pendidikan, dan komunikasi.
"Semoga masyarakat yang ada di Maluku Tengah bisa menikmati listrik dengan penuh suka cita, pertumbuhan ekonomi bisa meningkat dengan pesat," ujar Mercy.
Sementara itu, Koordinator Keuangan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Patar Robinson menyampaikan, Pemerintah terus berupaya meningkatkan akses listrik kepada masyarakat untuk meningkatkan rasio elektrifikasi.
Patar menerangkan, lrogram BPBL dilaksanakan untuk menjangkau masyarakat, baik di pedesaan maupun perkotaan yang belum mampu menyambung listrik karena ketidakmampuan bayar biaya pasang baru listrik sedang jaringan listrik PLN telah tersedia di depan rumahnya.
"Target seluruh Indonesia tahun ini adalah 150.000 rumah tangga kurang mampu yang tersebar di 36 provinsi," jelas Patar.
Menurutnya hadirnya program BPBL diharapkan mampu mengurangi susut jaringan dari sambungan ilegal melalui penarikan kabel ke tetangga.
Patar mengingatkan, sambungan listrik yang tidak sesuai dengan kaidah keselamatan ketenagalistrikan seperti tidak dipasang oleh badan usaha yang terakrediasi dan tenaga teknik yang tersertifikasi tentu sangat berbahaya.