BERITABETA.COM, Ambon – Ratusan Kepala Keluarga [KK] Desa Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku yang menempati tenda-tenda pengungsian di Desa Aboru, akhirnya bisa menikmati pasokan listrik gratis yang disediakan PT. PLN [Persero].

PLN (Persero) Maluku-Malut memasang 4 unit Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU) dengan kapasitas @5500VA untuk melayani kebutuhan warga Kariu yang terkena dampak konflik beberapa waktu lalu.

Bantuan ini dilakukan menyusul adanya permintaan khusus dari Anggota DPR RI Dapil Mercy Chriesty Barends, ST melalui surat resmi yang dilayangkan dan koordinasi langsung dengan General Manager PT. PLN (Persero) Maluku-Malut. Anggota Komisi VII DPR RI ini meneruskan aspirasi masyarakat Desa Kariuw di lokasi pengungsian di Desa Aboru, Kecamatan Haruku Kabuten Maluku Tengah terkait masalah kelistrikan selama di pengungsian untuk menunjang aktivitas mereka sehari-hari.

Mercy mengatakan, terdapat sebanyak 350 KK dengan total 1249 jiwa warga Kariu hidup di tenda-tenda dengan mengandalkan penerangan yang diperoleh dari pemasangan listrik prabayar.

“Mereka bertahan hidup di tenda-tenda dengan penerangan yang diusahakan oleh Plt Kades Kariu. Per minggu pembayaran token listrik sekitar Rp. 650.000,- sd Rp.1.000.000,- hanya untuk satu-dua mata lampu di setiap tenda dengan kapasitas penerangan yang sangat terbatas. Untuk beli token listrik prabayar terasa berat sekali karena pemerintahan desa Kariuw praktis belum berjalan normal dengan pendanaan desa yang tidak memadai,” ungkap Mercy kepada media ini, Selasa (7/6/2022).

Untuk memenuhi kebutuhan ini, warga Kariu terpaksa harus berupaya menggalang dana lewat swadaya dari berbagai donatur yang memiliki kerelaan membantu masyakat Kariu, namun sumber bantuan tidak setiap saat tersedia.

Selain itu, sambil menunggu proses rekonsiliasi yang sementara difasilitasi para pemangku kebijakan di daerah bersama aparatur penegak hukum masyarakat sudah tentu belum bisa pulang kembali ke desa asalnya.

“Selaku Anggota DPR RI tentu kami tidak bisa berdiam diri melihat kenyataan seperti ini. Apalagi, draft proses pemulangan warga Kariu yang sementara diupayakan lintas stakeholder diperkirakan baru dapat berjalan di bulan Oktober 2022 itupun tentative tergantung kesiapan semua pihak,” beber Mercy.

Mercy mengaku, kondisi yang dialami ratusan KK warga Kariu ini terungkap setelah adanya  kunjungan lapangan Tim Rumah Aspirasi Mercy Chriesty Barends (RA MCB) saat mendistribusikan bantuan CSR PLN dalam bentuk sembako ke masyarakat Kariu dan Aboru.

“Dari hasil kunjungan ini PLT Kades Kariu menyampaikan aspirasi terkait  masalah penerangan ke Tim RA MCB dan juga berbincang Langsung melalui sambungan telepon seluler ke saya untuk menyampaikan kondisi yang sementara mereka hadapi. Puji Tuhan saat ini PLN sudah memenuhi aspirasi masyarakat Kariuw lewat surat resmi dan koordinasi langsung dengan Pak GM PT. PLN” beber Mercy.

Mercy mengaku, PT. PLN (Persero) Wilayah MMU sungguh luar biasa, pertama menyalurkan bantuan sembako dengan tujuan agar dapat meringankan beban warga Kariu di lokasi pengungsian. Pasalnya, masyarakat pengungsi saat ini tinggal di tenda-tenda darurat yang dibangung dari terpal plastik dengan fasilitas dasar yang amat sangat terbatas.

“Kondisi ini juga yang membuat orang tua lanjut usia, orang sakit dan beberapa keluarga yang memiliki bayi terpaksa harus dipindahkan oleh  Raja Negeri Aboru dan perangkat negeri untuk ditempatkan di rumah warga Aboru,” bebernya.

Kedua, PLN merespons secara cepat persoalan biaya listrik selama di kamp pengungsian Desa Aboru.

“Hari ini kami telah mendapat kabar baik dari Pak GM PLN Maluku-Malut bahwa permintaan kami sudah dipenuhi dengan dilakukan pemasangan empat unit SPLU untuk mempermudah aktivitas warga Kariu di pengungsian. Untuk penyalaan SPLU sementara diproses administrasinya oleh Bagian Pemasaran UP3 Ambon,” tandasnya.

“Moga bantuan penerangan ini dapat dimanfaatkan sebagai mana mestinya untuk meringankan beban warga disana. Saya selaku anggota DPR RI Dapil Maluku dan masyarakat pengungsi Desa Kariuw di Aboru mengucapkan terima kasih atas atensi dan respons cepat dari PT. PLN (Persero). Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa merahmati Pak GM dan jajaran dalam tugas ke depan” tutup Mercy (*)

Editor : Redaksi