BERITABETA.COM, Ambon - Pemprov Maluku siap memberikan dukungan bantuan sesuai kebutuhan masyarakat Kariuw yang mengungsi akibat konflik antar dua negeri bertetangga itu.

“Kami sudah lakukan pertemuan dengan pimpinan OPD untuk mengantisipasi bantuan untuk saudara-saudara kita di Kariuw. Pemerintah Maluku siap memberikan dukungan dalam waktu singkat, agar sebelum para pengungsi tiba, barang bantuan sudah ada,"kata Plt Sekda Maluku Sadali Ie dalam arahannya, di Rruang Rapat Lantai II Kantor Gubernur Maluku, Rabu (26/1/21).

Pertemuan yang dipimpin Plt Sekda Maluku, Sadali Ie, dihadiri Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku, Pdt. Elifas Maspaitella, Sekretaris MUI Maluku, Abdul Manan Latuconsina, Kabinda Maluku, Brigjen Jimmy Aritonang, serta sejumlah pimpinan OPD terkait antara lain, Dinas PU, Dinas Perkim, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, BPBD.

Sekda menjelaskan pertemuan hari ini sekaligus menginventarisir kebutuhan apa yang dibutuhkan masyarakat Kariu.Pemprov juga meminta aparat keamanan untuk membackup pendistribusian bantuan tersebut agar bisa tiba tepat waktu.

“Sesuai arahan Gubernur, besok kami akan mendistribusikan sembako, tenda, dan lain-lain yang akan dikoordinasikan dengan aparat keamanan, dalam rangka memperlancar pendistribusian itu,”jelas Sekda.

Sekda juga mengungkapkan terkait kebutuhan mendirikan pos pengamanan permanen pada perbatasan Kariu-Ori dan Kariu – Pelauw, itu akan dilaksanakan.

“Memang membangun pos permanen itu tidak secepatnya. Kita akan koordinasi dengan aparat keamanan terkait situasi. Namun yang akan dibangun pos pos semi permanen aparat keamanan,"ungkap sekda.

Sementara itu, Ketua Sinode GPM Elifas Maispatella mengatakan pihaknya sangat menyesal karna seharusnya sejak kemarin pihak aparat kemanan sudah harus ambil langkah preventif dan cepat untuk mengatasi masalah di desa Kariu dan Desa Ori, mengingat laporan masyarakat desa Kariu kepada pihak polsek haruku sudah sejak kemarin sore sekitar pukul 18.00 WIT. 

"Saya cukup menyesal hingga kejadian berimbas pembakaran rumah warga desa Kariu yg dilakukan oleh warga desa Pelauw dan Ory. Hingga tadi pagi sekitar pukul 09.00 WIT barulah ada penambahan pasukan dari pihak polresta Ambon,"kata Maispatella.

Maispatella juga menjelaskan sangat beruntung bahwa warga masyarakat Desa Kariu sejak tadi malam mulai mengungsi ke hutan sehingga tadi pagi saat pembakaran rumah warga, tidak ada korban jiwa. 

"Warga desa Kariu meminta kepada pihak keamanan agar membuat Pos Permanen antara desa Kariu-Ori dan Kariu-Pelauw. Saat ini yang tersisa hanya bangunan gereja adalah merupakan simbol agama yang harus terap dijaga dan dilindungi oleh semua komponem masyarakat,"jelas Maispatella.

Pihak Sinode juga berharap rekan-rekan media agar dapat menyampaikan berita sejuk bagi konsumsi publik agar dapat membantu meredam info Hoax yang dapat memanaskan situasi dan membuat masyarakat ramai jadi terprovokasi.

Selain itu, Ketua Sinode juga mempersoalkan sengketa perdata harus segera diselesai oleh Aparat yg berwenang melalui ranah hukum, secara cepat dam tepat agar dapat memberikan rasa keadilan bagi masyarakat. 

Selain itu pihak sinode juga berharap agar Pemda Provinsi dapat memfasilitasi pertemuan ini sebagai proses mediasi yang tepat sasaran dan akurat sesuai fungsi dan tugas Pemda provinsi.

Pewarta : Febby Sahupala.