BERITABETA.COM, Masohi -  Pemerintah Negeri (Pemneg) Siri Sori Islam (SSI) Kecamatan Saparua Timur menyalurkan sejumlah bantuan sembako kepada tiga kepala keluarga [KK] asal negeri Kariuw yang mengungsi di Negeri Ulath pasca konflik terjadi antar dua negeri di Pulau Haruku.  

Bantuan sembako itu dilsalurkan langsung oleh staf pemerintah negeri di Kantor Negeri Ulath, Kecamatan Saparua Timur, Sabtu (29/01/2022).

Penyaluran bantuan berupa 8 karung beras, 8 rak telur serta 4 karton mie instan kepada tiga KK warga pengungsi  asal Negeri Kariuw ini diserahkan langsung oleh  Sekertaris Negeri Siri Sori Islam, Irfan Tuhepaly didampingi Saniri Negeri Siri Sori Islam dan  tokoh masyarakat.

Hadir pula personil Babinkantibmas, Babinsa, Penjabat Negeri Ulath, Nus Lekahena dan disaksikan langsung oleh Camat Saparua Timur Halid Pattisahusiwa.

Kepada beritabeta.com via telepon selulernya, Camat Saparua Timur Halid Pattisahusiwa mengatakan, ketiga KK warga Kariuw tersebut sudah berada di Negeri Ulath sejak Jumat 28 Januari 2022.

Mereka berjumlah 8 orang masing-masing, Abaraham Matahermual, Martha Matahermual, Nikolas Matahermual, Martuni Matahermual, Oktovina Matahermual, Ramos Matahermual, Maria Lalopua dan Cace Noya.

 

Distribusi bantuan sembako

Pattisahusiwa juga menjelaskan bantuan yang diserahkan berasal dari Pemneg Siri Sori Islam dan beberapa tokoh pemuda Siri Sori Islam  di kota Ambon, keluarga SD Negeri 130 Malteng dan SD Negeri 41 Malteng.

“Ini merupakan keterpanggilan jiwa orang sudara atau yang kita kenal dengan ukhuwa Insaniah. Semoga bantuan yang diberikan ini dapat bermanfaat kepada basudara asal Negeri Kariuw yang saat ini sedang mengungsi di Negeri Ulath,” ungkap Pattisahusiwa.

Pattisahusiwa juga mengapresiasi penyerahan bantuan yang diprakarsai oleh Pemneg Siri Sori Islam.

“Ini merupakan harmoni hidup kekeluargaan serta dalam rangka mewujudkan Maluku Tengah yang berkeadilan dalam semangat hidup orang basudara di kecamatan Saptim,” tuturnya.

Camat juga mengharapkan agar kehidupan interaksi sosial antar sesame umat manusia dapat terus dijaga keharmonisannya tanpa mengenal suku, agama dan ras.

“Sebagai anak adat, anak negeri di Maluku Tengah mari kita terus jaga kedamaian di bumi Maluku, khususnya di bumi Saptim dan semoga situasi di Negeri Haruku cepat kondusif,” tutup Pattisahusiwa (*)

Pewarta : Edha Sanaky