BERITABETA.COM,  Ambon – Mengawali Tahun 2022 ini, Provinsi Maluku kembali Melakukan ekspor komoditas unggulan jenis pala organik ke Eropa. Jumlah yang diekspor sebanyak 8,5 ton [8500 kg].

Kegiatan ekspor ini merupakan yang kedua kali dan langsung dari  Pelabuhan Yos Sudarso Ambon ke Eropa.

Ekspor perdana di tahun 2022 ini dilakukan  oleh PT Kamboti  yang  dikemas dalam satu kontainer berkapasitas 20 feet senilai Rp1,8 miliar dengan tujuan Pelabuhan Rotterdam di Belanda.

Pelepasan kegiatan ekspor ini disaksikan langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Sadli Lie, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano serta Tim Percepatan Ekspor Maluku, Sabtu (29/1/2022).

Sadli Lie dalam keterangnnya mengatakan, ekspor komoditas dari Maluku beberapa tahun terakhir mengalami fluktuasi karena pandemi COVID-19.

"Ekspor kita beberapa tahun terakhir mengalami fluktuasi, tahun 2020 ekspor cukup baik, tetapi tahun 2021 mengalami penurunan cukup signifikan karena dampak pandemi COVID-19, juga persyaratan ekspor yang lebih sulit," katanya.

Menurutnya, Maluku memiliki komoditas unggulan yang luar biasa dari sisi perkebunan, kehutanan, juga ada ekspor komoditas perikanan.

"Sektor kehutanan kita sudah lima kali melakukan ekspor damar, saat ini muncul lagi andalan kita  pala, dengan melakukan strategi disertifikasi ekspor ke Eropa," katanya.

Capaian yang diraih ini bukan kerja parsial atau perorangan tetapi sinergi bersama, sehingga lahirlah keberhasilan.

"Hari ini kita bersama menyaksikan ekspor perdana pala ke Eropa,mudah-mudahan ke depan kita dapat mendorong sinergi demi mewujudkan visi pemerintah Maluku," katanya.

Dikatakan, Pemprov Maluku akan terus mendorong  seluruh masyarakat dapat memenuhi persyaratan ekspor yang dipersyaratkan oleh negara tujuan.

Peluang pasar ekspor katanya, sangat luas bagaimana pemerintah bersama pelaku usaha mampu berinovasi untuk mencari peluang ekspor ke negara lain.

"Semoga kegiatan ekspor hari ini dapat mendorong semangat bukan saja petani pala atau komoditas lainnya, tetapi yang paling utama adalah para eksportir dan seluruh pemangku kepentingan," tandasnya.

Kegiatan ekspor komoditas pala ini pertama kali Dilakukan pada 30 Maret 2021, setelah 21 tahun terhenti karena konflik Ambon 1999.

Dibandingkan dengan ekspor sebelumnya, jumlah biji pala yang diekspor lebih banyak mencapai 28 ton yang dikemas di satu kontainer berkapasitas 400 feet yang akan dikirim ke China.

Ekspor biji pala perdana di Tahun 2021 itu, bernilai 215 juta dola Amerika Serikat. dan dilepas lamgsung dari Pelabuhan Ambon ke China (*)

Editor : Redaksi