BERITABETA.COM, Bula — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) telah menyiapkan rumah tunggu kelahiran bagi pasien yang dirujuk.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) SBT, Punira Kilwalaga kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (14/10/2025) mengungkapkan, saat ini sudah tersedia satu ruangan di Kantor Dinkes SBT sebagai rumah tunggu kelahiran yang dikhususkan bagi pasien rujuk dari kecamatan.

Punira menargetkan, ruang tersebut akan mulai difungsikan pada akhir bulan oktober atau paling lambat pada bulan November 2025 mendatang.

“Insya Allah dalam waktu ini juga, kami sudah menyiapkan satu rumah tunggu kelahiran. Mungkin di akhir bulan ini sudah bisa berfungsi atau bulan depan sudah bisa berfungsi,“ ungkap Pinira Kilwalaga.

Sekretaris Dinkes SBT ini membeberkan, saat ini pelayanan kesehatan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sudah digratiskan, namun untuk ibu hamil yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bula masih selalu menjadi pertimbangan keluarga.

Menurutnya, pertimbangan keluarga diberatkan pada rumah yang akan mereka tempati selama berobat di RSUD, sehingga penyediaan rumah persalinan ini menjadi solusi untuk membantu pihak keluarga.

“Saat rujuk ke sini (Bula) kadang-kadang orang berpikir tidak ada keluarga di bula, nanti tinggal dengan keluarga tidak enak. Kadang-kadang ibu hamil itu tidak mau begitu, akhirnya kami buatlah satu rumah tunggu kelahiran, sehingga yang tidak punya keluarga, kemudian tidak mau tinggal dengan keluarga, boleh di sini,” bebernya.

Dia memastikan, selain menyediakan rumah bersalin bagi ibu hamil, Dinkes juga memfasilitasi makan minum bagi ibu hamil dan salah satu orang pendamping.

“Bahkan terhadap ibu hamil dan satu pendamping suaminya itu juga dijamin makan minum,” ucapnya.

Ia menandaskan, rumah tunggu kelahiran ini bahkan sudah tersedia di sejumlah Puskesmas di kabupaten bertajuk ‘Ita Wotu Nusa’ ini.

Selain itu tambah dia, Dinkes setempat juga telah menyiapkan salah satu rumah kelahiran di Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) untuk mengantisipasi pasien rujuk ke RSUD Masohi.

“Rumah tunggu kelahiran ini di beberapa puskesmas juga ada, kalau tidak salah di kecamatan ada 9 Puskesmas. Kemudian Masohi juga ada satu rumah yang kami siapkan, kami menjaga-jaga siapa tahu sering terjadi kekosongan dokter yang harus dirujuk,” tandasnya.

Dirinya berencana pada 2026 mendatang akan menyiapkan salah satu rumah tunggu persalinan di Kota Ambon untuk antisipasi pasien rujukan.

Meski demikian kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) tetap berupaya untuk menyediakan dokter spesialis agar pasien ibu hamil cukup diatasi di kabupaten.

“Anggaran 2026, mudah-mudahan bisa satu kami siapkan di Ambon juga. Sebetulnya itu untuk jaga-jaga saja, tapi kami tetap maksimalkan bagaimana penyediaan dokter spesialis-spesialis itu, supaya cukuplah teratasi di kabupaten saja,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Azis Zubaedi