Mr. Fabien Roche : Kami Merasa Senang Disambut Warga

BERITABETA.COM, Ambon – Sebanyak 115 wisatawan  yang berasal dari 12 negera menyambangi Negeri Siri Sori Islam, Kecamatan Saparua Timur, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), Jumat pagi (6/9/2019).

Ratusan wisatawan  ini menumpangi kapal pesiar La Perouse Axe.05 yang dikapteni Mr. Fabien Roche. Kapal berbendera Prancis ini mengantar ratusan wisatawan  manca negara untuk melihat dari dekat keindahan negeri berjuluk ‘Elhau’ ini, berikut menengok bukti sejarah/pelestarian barang kuno yang dimiliki negeri berpenduduk sekitar 3000-an jiwa itu.

Informasi yang dihimpun beritabeta.com dari beberapa sumber menyebutkan, ratusan wisatawan yang tiba di negeri Siri Sori Islam ini berasal dari sejumlah negara antara lain: Australia, Prancis, Jerman, Brasil, Belgia, Amerika, Singapura, Spanyol, New Zealand, Inggris, Switzerland dan Kanada.

Kedatangan  ratusan wisatawan ini tidak terlepas dengan pemberian penghargaan Naskah Kuno ‘Jasadarma Pustaloka’ oleh Presiden RI Hi.Joko Widodo kepada Raja Negeri Siri Sori Islam Hi.Eddy Pattisahusiwa, SE, sehari sebelumnya  dalam acara Gemilang Perpustakaan Nasional  yang dihelat di Balroom Teater Jakarta pusat Jalan. MH.Tamrin Nomor 09.

Mr.Fabian Roche selaku ketua rombongan dan Raja Negeri Siri Sori Islam Hi.Eddy Pattisahusiwa SE pose bersama penari cakalele di halaman rumah raja

Tiba di Negeri Siri Sori Islam, ratusan wisatawan  dijemput di Pantai Manuhua  dengan prosesi pengalungan krans bunga yang disematkan kepada tiga orang perwakilan diiringi dengan group korsik GPM Jema’at, Gereja Louhata Damai dari Negeri Siri Sori Kristen.

Rombongan wisatawan  kemudian diarak warga  menuju rumah raja disambut dengan tarian hadarat yang ditampilkan para pelajar MTs Negeri 4 Siri Sori Islam dan pagar hidup dari oleh puluhan murid SD Negeri Siri Sori Islam, SD Inpres dan MIN Negeri 3 Kabupaten Malteng.

Di halaman rumah raja, rombongan diterima Raja Negeri Siri Sori Islam Hi. Eddy Pattisahusiwa, sekaligus menyampaikan sambutan selamat datang.

Sementara itu, Kapten Kapal La Perouse Axe.05,  Mr.Fabian Roche yang juga ketua rombongan mengungkapkan apresiasi atas sambutan yang diberikan warga dalam kunjungan ke Negeri Siri Sori Islam.

“Kami  merasa senang datang di Negeri Siri Sori Islam yang disambut dengan meriah oleh seluruh warga masyarakat,” ungkap Fabien Roche pada sambutan singkat dalam Bahasa Inggris.

Agenda kunjungan kemudian dilanjutkan dengan penukaran cendera mata antara Mr.Fabian Roche selaku ketua rombongan dan Raja Negeri Siri Sori Islam Hi.Eddy Pattisahusiwa SE.

Sejumlah Ibu dari Kompleks Bunga Tanjong, Negeri Siri Sori Islam yang sumringah berpose dengan wisatawan

Para turis kemudian masuk ke rumah raja dan mencicipi hidangan yang disiapkan, kemudian melanjutkan kegiatan tour dengan mengelilingi kampung sambil foto bersama warga dipandu beberapa guide (pemandu bahasa). Pukul 11.30 ratusan turis ini kembali ke Pantai Manuhua  dan bertolak dengan Kapal Pesiar  La Perouse Axe.05.  

Kapal pesiar La Perouse Axe.05 yang memiliki panjang 131 meter itu, sebelumnya pernah menyinggahi  Kota Tual, pada tanggal 20 Januari 2019 silam. Saat itu, Le Perouse Axe.05 membawa sekitar 185 wisatawan dari berbagai negara diantaranya Prancis, Australia, Amerika Serikat, Belgia dan Swiss.

La Perouse Axe.05, adalah kapal pesiar  yang kerap melakukan pelayaran mengunjungi sejumlah daerah untuk melihat dari dekat  sejumlah destinasi terbaik di nusantara. Awal 2019 silam, La Perouse Axe.05, juga mengunjungi  sejumlah daerah antaranya Tanjung Putting, Kalimantan Tengah, Banyuwangi, Badas Sumbawa, Pulau Mojo, Pink Beach, dan Taman Nasional Komodo,  Banda Neira dan Tual di Maluku, hingga Triton Bay Papua.

Seperti diketahui, nama kapal pesiar ini diambil dari nama Selat La Perouse, di Rusia. Nama ini kemudian diadobsi oleh komodor asal Prancis, Jean François de Galaup.  Jean kemudian menambahkan  Lapérouse pada  nama property keluarganya.

Pada 1757 Jean  dikirim ke Célèbre dan berpartisipasi dalam ekspedisi pasokan ke benteng Louisbourg di Prancis Baru. Lapérouse juga mengambil bagian dalam ekspedisi pasokan kedua pada 1758 ke Louisbourg , tetapi karena ini pada tahun-tahun awal Perang Tujuh Tahun, benteng dikepung dan ekspedisi terpaksa membuat rute memutar di sekitar Newfoundland untuk menghindari patroli Inggris. (BB-DIO)