BERITABETA.COM, Ambon – PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara (Malut) memastikan dalam tahun ini akan mamasok aliran listrik ke 111 desa dari 273 desa di Provinsi Maluku yang belum tersentuh pasokan listrik.

Ratusan desa ini akan teraliri listrik dengan target hingga Agustus 2023, menyusul akan difungsikan sebanyak 97 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) secara bertahap di Provinsi Maluku dan Malut.

Menanggapi hasil yang ditorehkan PT PLN, Anggota Komisi VII DPR RI Mercy Chriesty Barends, S.T menyampaikan banyak terima kasih kepada Pimpinan PT PLN mulai Direksi hingga kepada General Manager PLN (UIW) Maluku dan Malut dan jajarannya yang telah merespons semua keluhan masyarakat yang disampaikan pihaknya selama ini.

“Tentunya kita patut bersyukur lewat kerja keras dan upaya yang selama ini kita lakukan bersama, satu persatu mulai terjawab dengan baik. Dan tahun ini impian banyak masyarakat di pedasaan untuk menikmati listrik akan mulai terjawab secara bertahap,” ungkap Mercy kepada media ini di Ambon, Jumat (28/7/2023).

Legislator asal Maluku ini mengaku, perjuangan panjang untuk mensejahterakan masyarakat Maluku melalui program-program pemerintah, antaranya terkait elektrifikasi di Maluku,  bukanlah sebuah urusan yang enteng.

Ia membeberkan, rumitnya masalah kelistrikan di  wilayah Maluku ini, dimulai dari adanya terbitnya kebijakan Pemerintah yang mengatur moratorium pembelian Satuan Pembangkit Diesel (SPD) di tahun 2017.

Kebijakan ini, kata Mercy membuat puluhan PLTD yang sedianya akan dibangun terhenti, karena pemerintah tidak lagi menyediakan mesin-mesin pembangkit berbasis diesel.

“Inilah yang membuat saya begitu keras bersuara di Komisi VII. Saya minta agar kebijakan ini dicabut dan khusus untuk Maluku dan Malut kembali disediakan mesin PLTD oleh PT PLN dan juga dilakukan revitalisasi jaringan trasmisi dan peningkatan skema penyalaan bagi yang belum 24 jam secara bertahap. Hasilnya awal tahun 2020 moratorium dicabut,” urai Anggota Banggar DPR RI ini.

“Jadi memang urusananya sangat urgen. Banyak kepentingan ada disana, namun untuk sebuah kepentingan besar, kami sejak awal tetap berkomitmen untuk menyuarakan apa yang menjadi kendala di tengah masyarakat. Salah satunya masalah listrik ini. Dan saat ini puji Tuhan mulai terjawab,” sambungnya.