Takut Kalah Pilgub, Kubu Murad Diduga Sebar Selebaran Provokatif & SARA
BERITABETA,COM, Ambon – Kubu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Murad Ismail-Michael Wattimena (2M) diduga melakukan black campaign atau kampanye hitam untuk merebut hati pemilih.
Kubu pasangan nomor 2 itu gerilya melakukan praktik kampanye hitam di sejumlah titik di wilayah Pulau Seram, Maluku.
Loyalis paslon tagline 2M itu membagikan selebaran provokatif mengandung muatan Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Selebaran provokatif mengatasnamakan umat Islam dibagikan untuk mengacaukan Pilkada Maluku.
Selebaran berisi narasi negatif yang bertujuan merusak citra pasangan Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath dan Jeffry Apoly Rahawarin-Abdul Mukti Keliobas di Pilkada Maluku, 27 November 2024.
Taktik politik yang dimainkan kubu Murad-Michael tidak etis, penuh kebohongan dan fitnah. Selebaran itu menuduh paslon pesaing Murad-Michael di kontestasi Pilkada Maluku tidak pantas dan menyerang agama.
Panik dan takut tersungkur di Pilkada Maluku 2024, kubu Murad membagikan selebaran ke masyarakat guna meraih simpati.
Selebaran marak dibagikan beberapa hari terakhir atau setelah lembaga survei merilis hasil survei Pilgub Maluku. Rilis survei terbaru elektabilitas atau keterpilihan Murad-Michael kalah telak dari pasangan Hendrik-Vanath.
Selebaran diketik di dua lembar kertas hvs, menuliskan kebohongan Hendrik Lewerissa sebanyak empat poin.
Mengakhiri fitnah terhadap Hendrik, kubu Murad dalam selebaran itu menuliskan; “Selama 5 tahun Hendrik Lewerissa jadi anggota DPR RI ada kasih katong (kita) umat Islam apa???,” bunyi selebaran yang salinannya diperoleh, Jumat (22/11/2024).
Tiga poin fitnahan dan tuduhan palsu ditujukan kepada calon wakil gubernur Abdullah Vanath.
“Par apa mau pilih pemimpin yang seng (tidak) pernah bantu umat Islam, par apa mau pilih pemimpin yang suka hina umat Islam dan suruh katong berkiblat ke pemimpin Kristen,” kata kubu Murad dalam selebaran.
“Untuk umat Muslim/Islam mari katong luruskan saff, rapatkan barisan pilih pemimpin yang satu akidah/agama sesuai dengan ajaran Alquran.”
“Lihatlah di Palestina umat Muslim dibantai, tragedi 1999 kerusuhan Maluku umat Islam dibantai masa katong mau pilih gubernur orang Kristen yang junjung Israel. Masa katong pilih pemimpin yang suka hina suku, yang suruh ikuti pemimpin Kristen,” tulis isi selebaran.
“Pilih saja pemimpin/gubernur sesama Islam (Islam pilih Islam). Allahu Akbar.”