Pancasila dalam Prespektif Iptek
Oleh : Ilham Djufri, ST. M.Kom (Dosen Akademi Ilmu Komputer Ternate)
ILMU Pengetahuan dan teknologi adalah kesadaran ikhtiar manusia untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan nalar dari realitas untuk menemukan rumusan-rumusan pasti. Semua orang pasti membutuhkan Ilmu pengetahuan untuk pedoman hidupnya.
Ilmu mengarahkan manusia mempunyai kesadaran hidup, mudah memecahkan permasalahan, meningkatkan kualitas dan derajat hidup. Ilmu pengetahuan juga sangat berdampak bagi keahlian individual sampai perkembangan globalisasi. IPTEK merupakan suatu sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan ataupun wawasan seseorang di bidang teknologi.
Berkembangnya globalisasi era Revolusi Industri 4.0 memunculkan perkembangan-perkembangan baru dalam dunia Teknologi. Hampir semua orang menggunakan tekhnologi untuk mempermudah aktivitas individual, kelompok maupun bernegara.
Perkembangan IPTEK ini mempermudah aktifitas kehidupan manusia yang berdampak positif maupun negative. Di bidang ekonomi, bidang politik, bidang sosial, dan budaya.
Dampak positif di bidang ekonomi seperti produktifitas dunia industri semakin meningkat, kemajuan teknologi akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi.
Sedangkan dampak negatif di bidang ekonominya ialah sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan juga melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan: konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental instant, selain itu terjadinya pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak mempunyai kualifikasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Dalam bidang social berdampak positif seperti Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat. Sosialisasi kebijakan pemerintah dapat lebih cepat tersampaiakan kepada masyarakat. Sedangkan dampak negatifnya adalah kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan pelajar yang salah memanfatkan teknologi, dan terjadinya pola hidup individualism.
Dalam aspek budaya perkembangan IPTEK mempermudah pendistribusian karya-karya anak bangsa seperti musik, film, fashion maupun furniture ke negara-negara tetangga maupun negara-negara berbeda benua yang akan memperkuat identitas negara serta membuat negara semakin dikenal oleh dunia luar.
Tetapi dapat juga berpengaruh negatif karena akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa dan terjadi hilangnya semangat dan jiwa nasionalisme maupun patriorisme, cenderung pragmatis dan maunya serba instan.
Salah memanfaatkan IPTEK dapat kita meliahat realitasnya seperti bullying berunsur SARA di media sosial, pengguna media sosial tidak mengenal umur dan gender membuat pengguna media sosial bersemena-mena dengan pendapat yang mereka keluarkan.
Selain bullying juga ada penipuan online, di mana penipu-penipu yang berkeliaran di online mempunyai sikap yang individualis karena tidak memikirkan orang lain yang mereka tipu dan tidak berkemanusiaan, juga penyebaran pornografi di banyak platform itu juga termasuk permasalahan pengaruh perkembangan Iptek.
Mengapa Pancasila…?
Indonesia “kita” mempunyai Pancasila sebagagai Ideologi yan memiliki nilai-nilai luhur yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi pengaruh negatitf IPTEK, Pancasila telah dijadikan dasar nilai bagi pengembangan IPTEK demi kesejahteraan hidup masyarakat, pembangunan IPTEK sebagai hasil budaya masyarakat harus didasarkan pada nilai moral Ketuhan dan Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap.
Ilmu Pengetahuan, Budaya dan Agama memiliki ketrkaitan erat yang salin memberikan batasan dalam pengembangannya. Hubungan keempat aspek tersebut dapat dilandasi dengan dua kemungkian.
Pertama; pengembangan IPTEK senatiasa didasarkan atas sikap human religius, disebabkan keberadaan IPTEK selalu berdapingan dengan Budaya dan Agama. Kedua; IPTEK menempatkan nilai budaya dan agama sebagai kawan dalam kajian. Dalam hal ini, pengembangan IPTEK memerlukan factor nilai eksternal, seperti budaya, ideology dan agama untuk salin mengkaji.
Pancasila harus menjadi spirit bagi setiap diri kehidupan masyarakat karena Pancasila dipandang sebagai media akulturasi dari bermacam-macam pemikiran tentang agama, pendidikan, budaya, politik, social,ekonomi dan bahkan IPTEK. Sehingga Pancasila sebagai ideology Negara merupakan kristalisasi nilai-nila budaya dan agama dari bangsa Indonesia (***)