Dandim Irup Harlah Pancasila di Kabupetan Buru
BERITABETA.COM,Namlea – Hari Lahir (Harlah) Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Juni diperingati jajaran Pemerintah Kabupaten dan Forpimkab Buru, bertempat di lapangan upacara dalam halaman Kantor Bupati, Sabtu pagi (1/6). Bertindak sebagai inspektur upacara (irup), Komandan Kodim (Dandim) 1506/Namlea, Letkol Inf. Syarifuddin Azis SAg MI.Pol.
Peringatan detik-detik Harlah Pancasila itu dihadiri Kapolres Pulau Buru, AKBP Ricky Purnama Kertapati, para asisten, para pimpinan OPD, prajurit TNI/Polri, ASN di lingkup Pemkab Buru.
Sementara Bupati Buru, Ramly Ibrahim Umasugi berhalangan hadir. Yang bersangkutan mendadak berangkat ke luar kabupaten karena ada satu tugas penting dan mendesak.
Puncak peringatan itu ditandai dengan pengibaran Bendera Merah Putih. Dilanjutkan dengan pembacaan teks Pancasila, dan pembacaan teks UUD 45 serta diakhiri dengan amanat tertulis dari Kepala BPIP RI yang dibacakan inspektur upacara.
Dandim 1506/Namlea, Letkol Inf Syarifuddin Azis menegaskan, bahwa Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara, dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para pendiri bangsa, adalah merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa buat bangsa Indonesia.
“Walaupun kita sebagai bangsa masih belum secara sempurna berhasil merealisasikan nilai-nilai Pancasila. Kita akui bahwa eksistensi keindonesiaan, baik sebagai bangsa maupun sebagai negara masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila,”tegas dandim.
Untuk itu, kata Dandim, Pancasila sebagai keyakinan dan pendiri yang asasi, harus terus diperjuangkan keberagaman kondisi geografis, flora fauna, hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif.
Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan diperjuangkan secara terus menerus.Pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Karena berkat Pancasila yang berkelimang dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong.Keberagaman yang ada menjadi suatu berkah.
Berkat Pancasila sebagai bintang penuntun keberagaman yang ada dapat dirajut menjadi identitas nasional dalam wadah dan slogan Bhinneka Tunggal Ika.
Dalam konteks itulah sesuai dengan pesan Presiden Jokowi bahwa memperingati dan merayakan hari kelahiran Pancasila setiap tanggal 1 Juni merupakan suatu keniscayaan.
“Pertama, kita berusaha mengenal dan merefleksikan momentum sejarah di mana pendiri bangsa berhasil menggali nilai-nilai fundamental bangsa Indonesia sebagai dasar negara,”ucap dandim.
Menurut dandim, Peringatan hari kelahiran Pancasila 1 Juni bukan suatu yang terpisah dari momentum perumusan Piagam Jakarta oleh panitia kecil tanggal 22 Juni dan pengesahan Pancasila dalam pembukaan UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tanggal 18 Agustus 1945.
Jadi tiga peristiwa penting tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. “Dengan demikian kita harapkan perdebatan tentang kelahiran Pancasila sudah tidak diperlukan lagi. Yang diperlukan mulai saat ini adalah bagaimana kita mengamalkan dan mengamankan Pancasila secara simultan dan terus-menerus,”tutup dandim. (BB–DUL)