Bekali Pendidikan Agama Sejak Anak Masih Kecil
BERITABETA.COM, Namlea – Prajurit TNI dilingkup Kodim 1506/Namlea diminta agar mampu membekali anak-anak mereka dengan pendidikan agama saat masih kecil. Pesan ini disampaikan Komandan Kodim (Dandim) 1506/Namlea, Letkol Inf Syarifudin Azis dalam kegiatan Isra Miraj yang dipusatkan di Pondok Pesanten Uswatun Hassanah, Sabtu (13/4/2019).
Dalam sambutannya, Dandim menggugah tamu undangan yang hadir, lebih khusus lagi TNI/Polri, agar memperhatikan pendidikan anak-anak mereka. Kata Dandim, pendidikan apa saja bagus.Tapi alangkah lebih bagus dari awal anak-anak mereka sudah dibekali pendidikan agama. “Akan sangat jauh berbeda kalau anak sudah dibekali pendidikan agama sejak dari kecil,”ucap Dandim yang pernah mengecap pendidikan pesantren usai lulus SMP.
Bagi yang muslim, kalau anak-anak telah dibekali agama dari usia dini, apalagi di pesantren, akui dandim, bukan hanya mereka punya modal pengetahuan agama yang mumpuni, tapi juga punya bekal bahasa asing, terutama bahasa arab.
“Saya merasakan masuk pesantren.Itu setelah SMP.Kalau saya disuruh bahasa Arab juga kurang lancar, karena kenapa?sudah terlambat masuknya.Beda dengan teman-teman saya yang mulai dari Tsanawiyah.Dia kalau bahasa Arab kaya kita pakai bahasa Bugis yang orang Bugis,”akui dandim.
Menurut Dandim bekal pendidikan agama dan bahasa arab ini bukan melulu ada di pesantren. Di luar pesantren juga bisa. Ia menilai positif program Magrib Mengaji dan Program Gencar dari Pemerintah Kabupaten Buru.
Dua program ini juga merupakan bekal untuk menanamkan pendidikan agama, termasuk sholat dan mengaji serta pengetahuan umum bagi anak-anak melalui tempat pengajian.
“Pemda kita sudah menjalankan sebuah program yang menurut saya sangat bagus, yaitu magrib mengaji. Anak-anak kita Pada saat Maghrib semuanya kalau nggak di masjid ya di rumah guru mengaji. Itu bekal mereka. Itu menjadi tanggung jawab kita sebagai orang tua,”papar Dandim.
Mengawali sambutannya, Dandim menyebutkan ada tiga hal yang dapat dipetik dari pelaksanaan Isra Miraj yang dilaksanakan di Ponpes Uswatun Hassanah ini. Pondok pesantren yang letaknya tersembunyi di belakang Balai Latihan Kerja (BLK) Nakertrans Kabupaten Buru ini , merupakan salah satu ponpes terbaik di Kabupaten Buru.
Sebanyak enam santrinya akan mewakili Kabupaten Buru dalam event MTQ Tingkat Propinsi Maluku tanggal 13 Juni nanti, baik dalam mata lomba hafalan (hifzil quran) dan lainnya. “Tujuan kegiatan Isra Mi’raj kita laksanakan pada hari ini, yang pertama yaitu Mari kita meningkatkan keimanan kita,”imbuh Dandim.
Dandim lalu menyentil perjalanan Rasullullah SAW dalam semalan menempuh perjalanan jauh 1500 kilometer. Kalau bersepeda, mungkin butuh waktu 10-15 hari. Namun oleh Rasullulah hanya ditempuh dari Mekkah (Arab Saudi) ke Masjidil di Palestina hanya dalam tempo 12 jam pergi-pulang.
Dandim menyinggung pula tujuan kedua dilaksanakan Isra Miraj di sana, yakni agar masyarakat luas mengetahui keberadaan ponpes Uswatun Hassanah. “Saya sudah janji ketua Yayasan, Insya Allah kalau ada rezeki kita akan bangunkan tempat wudhu dan MCK yang bagus di sini. Nanti saya akan mengajak teman-teman dan ada yang tergerak hatinya,”janji Dandim.
Sementara itu Kepala Kantor Kemenag Buru, Ny Farida Laisou dalam kesempatan itu memaparkan pula perjalanan Rasullulah SAW Dari Masjidil Haram Mekah ke Masjidil Aqsah di Palestina.
Perjalanan jauh beribu kilometer melewati dua negara itu hanya ditempuh semalam (12 jam) yang secara naral akal sehat sulit diterima. “Kalau diukur dengan akal sehat manusia, kita tidak bisa menjangkau kerahasiaan Allah untuk hal tersebut,”kata Farida.
Lanjut dia, dari perjalanan itu Nabi secara langsung diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa ta’ala untuk melaksanakan ibadah lima waktu sehari semalam.”Sampai saat ini kita sebagai pengikutNYA, melaksanakan ibadah itu. Setiap 1 kali ibadah kita mendapatkan 10 kebaikan dan kalau lima kali kita laksanakan sehari Berarti ada 50 kebaikan,”kata Farida.
Hal yang sama juga dikatakan Sekda Ahmad Assagaf.Ia menyinggung dua makna penting dari peringan isra miraj ini, yakni hubungan dengan Allah melalui perintah shalat dan hubungan dengan sesama manusia.
Kegiatan Isra Miraj ditutup tausiah dari Ustad Heru Prastowo yang mengurai dengan lugas perintah langsung dari Allah SWA kepada Nabi Muhammad SAW. Wahyu dari Allah selalu diberikan kepada Rasullulah melalui perantaraan Malaikat Jibril.
Namun sholat lima waktu langsung diperintahkan Allah kepada Nabi Muhammad. Mengurai tuntas perintah Allah dan makna dari Sholat sebagai tiang agama, ustad Heru mengingatkan alangkah meruginya para pengikut Muhammad yang tidak melaksanakan perintah itu.
Dengan sholat lima waktu, lima kali sehari kita bisa berkomunikasi dengan Allah.”Mau ketemu bupati saja harus janjian terlebih dahulu dan belum tentu bisa ketemu hari itu.Sementara Allah SWT open house tiap hari. Kita bisa bertemu lewat shalat lima waktu dalam sehari,”tandas Ustad Heru.
Hadir dalam kegiatan itu, Sekda Buru, Drs Ahmad Assagaf, Kepala Kantor Kemenag Buru, Ny Farida Laisou, Wakapolres Pulau Buru, Kompol Backhrie Hehanussa, para asisten, pimpinan OPD, sejumlah pama Kodim, prajurit TNI dan Polri, warga pondok pesantren dan sejumlah tamu undagan lainnya.(BB-DUL)