Sebagai bentuk inovasi, PLN juga memperkenalkan program SuperSun, yaitu sistem kelistrikan berbasis panel surya yang dilengkapi baterai penyimpan dan inverter, dengan kapasitas hingga 7700 VA. Solusi ini sangat efektif untuk lokasi-lokasi terpencil yang belum terjangkau jaringan listrik PLN.

“Inovasi ini menjadi jawaban atas kebutuhan kelistrikan di area blank spot, terutama bagi tower provider yang beroperasi jauh dari jaringan eksisting,” jelas Ilham.

Sementara itu, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, turut memberikan arahan dalam kegiatan tersebut. Ia menekankan pentingnya digitalisasi pemerintahan yang dibarengi dengan konektivitas internet yang stabil dan merata.

“Pemerintah kabupaten/kota harus proaktif dalam mengusulkan daerah-daerah yang masih blank spot agar kita bisa mempercepat pemerataan konektivitas di Maluku Utara,” ujar Gubernur Sherly.

Rapat koordinasi ini diharapkan menghasilkan peta jalan (roadmap) yang konkret dalam pengembangan infrastruktur dan layanan digital di wilayah Maluku Utara.

Keterlibatan PLN sebagai narasumber menegaskan posisi strategis BUMN tersebut, yang tidak hanya menjalankan bisnis inti kelistrikan, tetapi juga berperan sebagai agen pembangunan nasional dalam mendorong pemerataan akses digital di seluruh Indonesia (*)

Editor : Redaksi