BERITABETA.COM – Resmi diperkenalkan ke publik pada 10 Agustus 2021, pada Hari Teknologi Nasional, Indonesia kini memiliki drone canggih yang diberinama Black Eagle (Elang Hitam).

Pesawat udara nir-awak (Puna Male) ini adalah hasil karya anak bangsa yang kemampuannya disebut tidak kalah dengan buatan Amerika drone MQ-9 Reaper.

Drone MQ-9 Reaper, salah satu drone andalan Amerika. MQ-9 Reaper mampu terbang dengan kecepatan sampai dengan 370 kilometer per jam. Drone ini dipersenjatai misil hellfire yang dipandu laser.

Drone yang tengah dikembangkan Indonesia adalah Pesawat Udara Nir Awak jenis Medium Altitude Long Endurance atau Puna Male. Drone ini, diproyeksikan sudah masuk jajaran TNI AU pada tahun 2024 atau lebih cepat dari itu.

Seperti apa kecanggihan dari Puna Male Elang Hitam ini? Mengutip keterangan situs Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Puna Male Elang Hitam ini  memiliki daya tahan lama dengan ketinggian 10.000-30.000 ribu kaki.

Dari sisi kemampuan terbangnya pun luar biasa, mampu terbang tanpa henti hingga tiga puluh jam. Kecepatan Puna Male Elang Hitam juga tidak kalah cepat  dengan drone  milik Amerika. Drone Elang Hitam mampu terbang dengan kecepatan mencapai 235 km per jam.

Kecanggihan lainnya,  meski bobotnya mencapai 1.300 kilogram dengan panjang mencapai 8,65 meter, dan dengan bentang sayap 16 meter serta tinggi mencapai 2,6 meter, drone Elang Hitam ini  ini dirancang mampu membawa bobot hingga 300 kilogram.

Dengan spesifikasi dan kemampuan yang mumpuni seperti itu, keberadaan drone  Elang Hitam tentu diharapkan bisa mampu menjaga kedaulatan NKRI baik di darat, laut maupun udara dengan pantauan dari angkasa.

Masih mengutip keterangan dari situs Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), drone Elang Hitam ditargetkan akan mengudara pada tahun 2024. Drone ini akan  diintegrasikan dengan roket FFAR atau Folding Fin Aerial Rocket kaliber 70 milimeter produksi PT Dirgantara Indonesia.

Nah, pengembangan drone Elang Hitam merupakan kerja bersama dari konsorsium yang terdiri dari Kementerian Pertahanan yaitu Ditjen Pothan dan Balitbang Kemhan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), TNI AU (Dislitbangau), Institut Teknologi Bandung (ITB),  PT Dirgantara Indonesia,  PT Len Industri dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Kepala Balitbang Kemhan, Marsda Julexi Tambayong mengatakan, badan penelitian dan pengembangan yang dipimpinnya perannya sangat penting dan strategis. 

"Melalui penelitian dan pengembangan yang dilakukan selama ini, diharapkan bisa tercipta karya-karya anak dalam negeri yang bisa memperkuat pertahanan negara," ujarnya.

Ditegaskannya Kemhan sebagai kementerian yang menaungi Balitbang Kemhan berkomitmen memberdayakan kegiatan penelitian dan pengembangan dalam negeri untuk penguatan pertahanan negara.

“Kemhan berkomitmen dalam memberdayakan Litbang dalam negeri untuk penguatan pertahanan negara," kata Julexi.

Menurut Marsda Julexi, Kemhan selama ini telah memberikan perhatian dan dukungan yang luar biasa terhadap  kegiatan litbang pertahanan. Khususnya yang dilaksanakan oleh Balitbang Kemhan.

Selama ini Balitbang Kemhan telah diberikan telah diberikan perhatian dan dukungan yang luar biasa dalam melaksanakan litbang pertahanan," ujarnya (*)

Editor : Redaksi