Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua kembali beraksi dengan menembak puluhan warga sipil di Kampung Nogolait, Nduga, Papua. Aksi KKB ini mengakibatkan sebanyak 12 orang warga dilaporkan jadi korban.
Kasus pembantaian yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua kini menjadi perhatian serius aparat gabungan TNI dan Polri.
Markas Polres Kepulauan Yapen, Papua menerima puluhan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata [KKB], Kampung Ambaidiru Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua yang menyerahkan diri, Sabtu (18/12/2021).
Pemerintah diminta mengambil langkah lebih tegas dalam menindak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua dengan mengirim prajurit di seluruh matra TNI dan Polri mulai dari TNI AD, TNI AL, TNI AU, hingga Brigade Mobil (Brimob).
Personil TNI kembali menjadi korban dalam aksi penembakan yang dilakukan orang tak dikenal (OTK) di Papua. Insiden ini mengakibatkan, Prada AYA dilaporkan tewas diserang di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa (18/5/2021).
Anggota TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi menggerebek sebuah rumah adat Papua atau honae di Kampung Ninggabuma, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua pada Sabtu (15/5) sore.
Rencana TNI menerjunkan Pasukan Setan untuk menumpas KKB di Papua, kini ditantang oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Keputusan yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Kamis (29/4/2021) itu juga tak membuat KKB bergeming. Faktanya Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyatakan siap melawan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengejar pelaku penembakan terhadap Kepala Badan Intelijen Nasional Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha.