BERITABETA.COM, Timika - Kasus pembantaian yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap delapan karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak, Papua kini menjadi perhatian serius aparat gabungan TNI dan Polri.

TNI-Polri  berkomitmen untuk memburu gerombolan bersenjata yang telah melakukan pembantaian pada Rabu (2/3/2021).

Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Polisi Muhammad Firman di Timika, Minggu (6/3/2022), mengatakan upaya penegakan hukum terhadap para pelaku kejahatan itu tetap menjadi komitmen aparat TNI-Polri.

Saat ini aparat keamanan masih fokus untuk segera mengevakuasi jenazah delapan karyawan PTT ke Timika.

"Kami tetap berkomitmen untuk melakukan upaya penegakan hukum karena apa yang mereka lakukan itu merupakan sebuah tindak pidana. Sekarang ini kami fokus untuk mengevakuasi para korban," kata Kombes Firman seperti dikutip dari Antara.

Satgas Operasi Damai Cartenz, katanya, kini terus mengumpulkan informasi dari anggota di lapangan tentang para pelaku yang telah membunuh karyawan PTT. Meski sudah mengetahui identitas kelompok bersenjata tersebut, namun aparat TNI-Polri membutuhkan pengembangan lebih lanjut atas berbagai laporan dan informasi yang diterima.

"Pelakunya sudah bisa kami identifikasi, namun kami perlu pengembangan lebih lanjut," kata Kombes Firman.

Sebelumnya Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Papua Kombes Faizal Rahmadani menyebut pelaku penyerangan karyawan PTT yang diperkirakan berjumlah sekitar 10 orang merupakan kelompok yang dipimpin Terry Aibon alias Aibon Kogeya.

Terry Aibon diketahui merupakan anak buah salah satu gembong KKB Nau Waker. Upaya evakuasi delapan karyawan PTT dari lokasi mereka ditembak yaitu di BTS 3 Proyek Palapa Ring Timur di Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak ke Timika, Kabupaten Mimika pada Ahad pagi belum bisa dilakukan karena helikopter tidak bisa menjangkau lokasi itu akibat kondisi cuaca buruk.

Delapan karyawan PTT dibantai hingga tewas oleh gerombolan bersenjata di kamp yang mereka tempati pada Rabu (2/3) dini hari sekitar pukul 03.00 WIT.

Para karyawan PTT itu berada di kawasan terpencil di pegunungan Papua untuk mengerjakan perbaikan BTS 3 Telkomsel di titik CO 53M 756085 9585257.

Delapan karyawan PTT yang meninggal tersebut teridentifikasi bernama Bona Simanulang, Renal Tentua Tagasye, Bili Galdi Balion, Jamaludin, Sharil Nurdiansyah, Eko Septiansyah, Bebei Tabuni dan Ibo.

Sebelumnya evakuasi juga dilakukan kepada seorang korban selamat bernama Nelson Sarira.

Firman mengatakan, rombongan korban yang berjumlah 9 orang awalnya sedang berada di kamp BTS PTT. Selanjutnya kamp mereka tiba-tiba diserang KKB dengan senjata tajam parang, kapak dan lainnya pada pukul 03.00 Wita, Rabu (2/3).

"Pada tanggal 2 Maret 2022 pukul 03.00 WIT bertempat di Tower B3, Kampung Jenggeran, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak telah terjadi penyerangan terhadap karyawan PTT," ungkap Kombes Firman kepada wartawan saat jumpa pers di Polres Mimika, Sabtu (5/3/2022).

Dalam serangan itu, seorang korban atas nama Nelson Sarira langsung melarikan diri sehingga selamat. Sementara delapan rekannya yang lain meninggal akibat serangan itu (*)

Editor : Redaksi