BERITABETA.COM, Ambon – Pernyataan ‘perang’ yang dilontarkan Gubernur Maluku Murad Ismail terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, akhirnya direspon dengan kunjungan empat orang utusan Menteri Susi ke Maluku.

Dikawal satuan kerja Kementerian Keluatan dan Perikanan (KKP) di Maluku,  mereka tiba di Kantor Gubernur Maluku, sekitar pukul 09.40 WIT, Kamis (5/9/2019) untuk menemui Gubernur Murad Ismail.

Terdiri dari Sekjen KKP Nilanto Prabowo, Dirjen Perikanan Tagkap Zulficar Mochtar, Dirjen PSDKP Agus Suherman, Ketua Satgas Yunus Husein dan Direktur Pelabuhan Perikanan Dirjen Perikanan Tangkap Frits Lesnusa.

Ketua Satgas 115 Pemberantas Ilegal Fising Yunus Husein kepada wartawan mengatakan, tujuan kedatang mereka  untuk berkoordinasi terkait statemen Gubernur Murad. Ini merupakan langkah yang bagus untuk bekerjasama sesuai dengan kebutuhan Maluku.

“Pesan dari Menteri Susi, kita mau berkoordinasi kebutuhan di Maluku apa. Kita mau dengar dulu makanya kita membawa beberapa dirjen,” jelas Yunus.

Yunus juga berpendapat, apa yang disampaikan Gubernur Murad hanya sebagai penyemangat untuk bekerja lebih keras lagi. Pernyataan orang nomor satu di daerah itu dinilainya sebagai trigger untuk mendongkrak kinerja membangun daerah.

Rombongan KKP ini berjumlah sekitar  20 orang termasuk pimpinan Satker dan Unit KKP di Maluku ini  menunggu Gubernur sekitar satu jam di ruangnya.

Pertemuan empat utusan Menteri Susi dengan Gubernur Maluku ini, sedianya dijadwalkan pukul 10.00 WIT, namun baru dilakukan pukul 11.10 WIT lantaran menunggu Gubernur Maluku usai menghadiri wisuda di Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon.

Setelah tiba di Kantor Gubernur Maluku, Gubernur Murad yang mengenakan jas hitam berdasi merah langsung berjalan menuju ke ruangan menemui tiga utusan Menteri Susi.

Sambil berjalan Gubernur Maluku Murad Ismail saat ditanya wartawan, mengaku usai mengikuti acara wisuda di Unpatti Ambon. “Saya baru selesai ikuti acara wisuda di Unpatti Ambon,” ujar Gubernur Murad (BB-DIO)