BERITABETA.COM, Ambon – Ribuan pemudik dengan  rute timur dan barat Indonesia mulai memadati areal Pelabuhan Yos Sudarso,  Ambon.  Mereka menempati pelabuhan sejak beberapa hari lalu. Sebagian dari pemudik hingga kini masih tertahan menunggu jadwal keberangkatan kapal, untuk kembali ke kampung halaman masing-masing guna merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga.

Membludaknya para pemudik ini,  disebabkan faktor tiket kapal yang terbatas, karena pemberlakuan seat dan  juga melambungnya harga tiket pesawat. Sisi lain, mereka juga ingin menghemat biaya perjalanan menuju kampung halaman.

Pantauan beritabeta.com  di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, ada dua unit kapal yang disediahkan PT. Pelni untuk melayari beberapa tujuan antaranya Pulau Banda, Tual, Dobo, Kainama dan Fak-Fak menggunakan KM. Ngapulu yang sudah berangkat pada Kamis (30/5/19), sekira pukul 08.00. Sementara tujuan Bau-Bau, Makassar, Surabaya dan Jakarta yang menggunakan KM. Ciremai, juga sudah diberangkatkan pukul 09.00 WIT.

Pemudik yang masih tertahan yakni pemudik dengan tujuan  Pulau Banda, Tual, Kainama dan Fak-Fak sebanyak 3.000 orang. Sedangkan tujuan Bau-Bau, Makassar, Surabaya dan Jakarta sebanyak 800 orang. Untuk KM. Ciremai, sebelumnya berangkat dari Pelabuhan  Papua dan menyinggahi Pelabuhan  Ambon sekira pukul 06.00 WIT.

Yudianto, calon pemudik tujuan Surabaya mengaku, dirinya mulai menempati Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, selama tiga hari tiga malam, dan kini masih menginap, di pelabuhan tersebut hingga menunggu jadwal keberangkatan lanjutan.

Calon penumpang (pemudik) yang menggunakan kapal KM. Cirimahi bersiap-siap naik ke kapal, setelah menunggu sekian lama di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon (FOTO: BERITABETA.COM)

“Saya pilih nginap di pelabuhan, karena belum memiliki tiket lantaran harus mengikuti jadwal tiket kapal,” katanya.

Sementara Wa Ida, calon penumpang lain tujuan Bau-Bau juga masih menginap. Dia juga pilih berangkat menggunakan kapal, lantaran tiket pesawat melonjak sekitar Rp 4 juta per orang,  belum terhitung bagasi berbayar, padahal sebelumnya atau di tahun lalu, tiketnya sangat terjangkau murah.

“Kita bawa keluarga jadi tidak bisa pakai jasa penerbangan, karena terjangkau mahal. Di tahun lalu, harga tiket per kepala hanya Rp1,5 juta. Mahal sekali, makanya tidak bisa naik pesawat untuk pulang ke kampung halaman,” keluhnya.

Sementara Jasman, Manager Operasional PT. Pelni Cabang Ambon, mengatakan keluar masuknya ribuan pemudik di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, terhitung Kamis 30 Mei atau H-5 jelang Hari Raya Idul Fitri, termasuk dalam puncak mudik lebaran tahun ini.

“Puncak mudik lebaran 27 Mei hingga 2 Juni dari Ambon ke Sulawesi dan Jawa. Di tanggal inilah klimaksnya. Jadi untuk hari ini pergerakan penumpang yang keluar dari Ambon menggunakan Kapal Pelni  hampir mencapai empat ribu kepala,” rincihnya.

Lanjut dia, untuk jumlah pemudik yang sudah diberangkatkan menggunakan Kapal Pelni dari Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, hingga Kamis 30 Mei ini, mencapai 15.000 pemudik. Ia mengaku ada kelonjakan penumpang cukup signifikan, di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, tahun ini.

“Ada kenaikan jumlah penumpang, disebabkan harga tiket pesawat dan bagasi berbayar yang melambung tinggi. Sehingga masyarakat yang hendak mudik mencari alternatif gunakan transportasi laut. PT. Pelni sendiri tidak pernah naikan harga tiket, kecuali ada SK dari pemerintah,” tuturnya.

Selain hari ini, tambah Jasman, masih ada lagi kapal yang akan singgahi Pelabuhan Ambon, pada 31 Mei yakni KM. Pangrango yang tiba dari Pelabuhan Geser dan akan bertolak ke Pelabuhan Banda. Sementara di 1 Juni ada KM. Tidar (BB-DZAL)