BERITABETA.COM, Ambon - Pemerintah Provinsi Maluku, memastikan kegiatan mudik lebaran berlangsung aman dan lancar. Hal ini didukung dengan ketersediaan armada perhubungan, kondisi cuaca yang memungkinkan serta longgarnya pengetatan aturan di masa pandemic Covid-19.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Henri Far-far, mewakili Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Maluku, mengatakan, tahun 2022 ini merupakan tahun istimewa bagi bangsa Indonesia.

"Presiden memberikan ruang yang luas kepada masyarakat untuk  mudik Lebaran, tapi ada syaratnya,"kata Far-far saat dialog publik dengan tema "Mudik Lebaran Dengan Sehat Aman dan Lancar" yang di gagas Dinas Kominfo Maluku, disiarkan live LPP TVRI dan LPP RRI di Warung Katong, Selasa (26/4/2022).

Selain Far-far, nara sumber dalam dialog itu, yakni Kadis Perhubungan Maluku, Muhammad Malawat, Kasi Ops Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Welhelmina Pais. Dialog itu dipandu, Monica Seipala dan Joe Souruy.

Meski begitu, Far-far mengatakan, saat ini masa pandemi. Untuk itu, dia pastikan  pandemi Covid-29 belum berakhir.

"Pandemi masih ada.Tangungjawab kita bersama memutuskan mata rantai Covid-19. Berdasarkan arahan Pak Presiden, lewat surat edaran  Mendagri Nomor 23 Tahun 2022 terkait pembatasan kegiatan masyatakat. Kaitan dengan tagline dialog mudik Lebaran dengan Sehat,  aman dan lancar berpulang kepada tangungjawab pemudik dan kita semua,"harapnya.

Soal status Covid-19 di Maluku, kata dia, Kabupaten Maluku Tengah masuk level 3, Kabupaten Seram Bagian Barat  masuk level 2. Sementara 9 kabupaten dan kota lainya masuk  level 1.

"Jadi daerah yang level 3 itu pembatasan orang  50 persen, level 2 itu pembatasan orang 70 persen. Sementara level 1 itu 100 persen. Tapi intinya pengetatan protokol kesehatan yang ketat,"paparnya.

Tak hanya disitu, sesuai surat edaran Mendagri nomor 23 , lanjut dia, telah ditindaklanjuti dengan instruksi dan edaran Gubernur Maluku."Jadi setiap orang itu wajib menggunakan masker, jaga jarak dan rajin mencuci tangan. Jadi jarak tempat duduk diatur,"terangnya.

Dia juga mengaku, sesuai kesepakatan empat Menteri, yakni Mendagri, Menteri Agama, Menteri Perhubungan, dan Menteri Pendidikan, mengatur soal Prokes saat lebaran, pelaksanaan Idul Fitri, dan arus mudik Lebaran dan terkait libur sekolah.

Soal vaksinasi boster atau vaksinasi ketiga bagi pemudik, dia mengaku, selama ini vaksinasi dilakukan 11 kabupaten dan kota.

"Jadi memang secara nasional itu setiap provinsi ditargetkan vaksinasi diatas 70 persen Kalau di Maluku, Malteng, SBB, dan Kota Tual, belum mencapai 70 persen. Namun, secara kumulatif saat ini di Maluku, sudah diatas 70 persen,"rincinya.

Dia berharap, pemudik lakukan vaksinasi Boster atau ketiga untuk memudahkan perjalanan. Sementara pemudik yang baru vaksin kedua harus mengikuti rapid Antigen.