BERITABETA.COM, Ambon – Sempat menjadi sasaran, tempat yang tidak diperbolehkan beroperasi dalam masa pandemic Covid-19 di Kota Ambon, usaha barbershop (tempat cukur laki-laki) ternyata menjadi lahan bisnis yang empuk bagi pria yang satu ini.

Ide ini datang dari seorang Mas’ud Saimima. Lewat berbagai pertimbangan yang matang, pria kelahiran Siri Sori Islam, 12 Desember 1986 ini nekat menjalani usaha barbershop yang diberinama 41 Barbershop. Nama 41 diambil dari nama anaknya Ai, yang kemudian, tidak ditulis dalam aksara tapi angka, sehingga menjadi 41.

Anak muda yang akrab disapa Uthen ini, memulai usaha tersebut setelah dilonggarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PBSB) di Kota Ambon. Strategisnya 41 Barbershop tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat sebagai solusi pencegahan penyebaran Covid-19.

Kepada beritabeta.com via telepon selulernya, Rabu (25/11/2020) Uthen menyampaikan apa yang menjadi alasannya, sehingga usaha ini diminatinya.

“Meskipun penuh resiko, namun animo dan zaman ini sangat memungkinkan style menjadi pilihan tersendiri. Sekarang bukan hanya wanita memperhatikan penampilan, tetapi kaum Adam juga sudah semakin tinggi kepeduliannya untuk menjaga penampilan termasuk rambutnya,” ungkap Uthen memberi alasan.

Berkat ketekunannya itu, Uthen lalu bergegas mencari tempat untuk mendirikan usaha barbershop. Dan di awal September 2020, 41 Barbershop resmi beroperasi dengan mengambil lokasi di Jalan Sultan Hasanudin, Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Menurut Uthen, pertimbangan untuk memulai  jenis usaha barbershop ini, lantaaran usaha barbershop dinilai  tidak pernah sepi dari pelanggan. Meskipun di trengah pandemic Covid-19, namun kebutuhan akan kebersihan dan perawatan rambut tetap menjadi pertimbangan setiap orang, terutama anak muda.

“Jadi usaha barbershop ini bisa dibilang punya kelebihan. Selalu dibutuhkan oleh orang. Sebab, setiap hari ada saja pria yang bercukur rambut, atau sekadar melakukan perawatan rambutnya,” ungkap Uthen.

Pria berusia 34 tahun ini mengaku  setelah melewati banyak tantangan, peluang usaha barbershop yang kini digeluti sangat menjanjikan di tengah pandemic Covid-19.

Hal ini, kata dia, karena frekuensi kaum pria yang datang untuk memangkas rambutnya juga cukup tinggi.

“Setiap hari bisa lima sampai delapan orang berkunjung untuk memangkas rambut. Alhamdulillah semuanya berjalanan lancer,”urainya.

Soal harga, Uthen mengaku mematok harga yang lumayan miring atau  terjangkau. Per orang dewasa yang memangkas rambut Rp. 25.000. Sedangkan untuk anak-anak hanya dan Rp. 10.000.

Selain harga yang terjangkau, tempatnya juga dibuat senyaman mungkin sehingga konsumen yang datang juga betah.

“Jadi memang bukan hanya branding saja. Tapi harga dan keyamanan pun kami sediakan agar pengunjung menjadi betah. Dan Alhamdulillah sejak beroperasi sampai saat ini belum ada pelanggan yang komplen soal kenyamanan tempat,” bebernya.

Selain kenyamaman tempat, Uthen juga mengutamakan keselamatan kesehatan dengan menerapkan protocol pencegahan Covid-19. Beberapa langkah yang harus dijalani setiap pengunjung adalah mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer dan juga menggunakan masker.

“Hand Sanitizer dan masker adalah benda yang wajib ada di 41 Barbershop. “ kata Uthen.

Uthen sendiri mempekerjakan seorang karyawan untuk membantu usahanya. Saat menggunting rambut, konsumen dan karyawan yang menggunting rambut tetap memakai masker untuk melindungi diri.

“Kita juga mengingatkan pelanggan untuk pakai masker. Di tempat kita juga peralatan selalu dibersihkan setelah selesai cukur, jadi saat ada pelanggan lagi peralatannya sudah steril,” tuturnya (*)

Reporter : Edha Sanaky
Editor : Redaksi