BERITABETA.COM, Ambon – Bakal calon Gubernur Maluku Febry Calvin Tetelepta (FCT) menyampaikan rencana besarnya untuk membangun Maluku keluar dari keterpurukan.

Deputi I Kepala Staf Kpresidenan (KSP) ini mengaku jika terpilih nanti, dirinya akan memperjuangkan terbitnya Keputusan Presiden (Kepres) Khusus untuk membangun Maluku.

Menurutnya, Kepres ini diperjuangkan agar Pemerintah Pusat mau melakukan intervensi dalam pendanaan dalam pembangunan Maluku kedepan.

“Jika saya terpilih nantinya, Kepres inilah yang akan saya perjuangkan. Dan ini akan lebih baik dibandingkan dengan mendorong terbitnya Undang-Undang Daerah Kepulauan,” kata Febry dalam acara diskusi bersama puluhan mahasiswa di Café Sibu-sibu, Kota Ambon, Rabu (16/5/2024).

Dalam acara yang dikemas dengan tema ‘Bacerita dengan FCT, tentang Maluku,’ itu,  Febry pun menilai perjuangan untuk terbitnya RUU Daerah Kepulauan menjadi UU Daerah Kepulauan yang disuarakan selama ini, akan sulit terwujud lantaran banyak kepentingan dalam prosesnya.

“UU Daerah Kepualauan itu ibaratnya membangun Negara dalam Negara dan saya nilai akan sangat sulit, maka solusinya hanya bisa lewat Kepres ini,” ungkapnya.

Untuk itu, kata FCT, kelak jika terpilih menjadi Gubernur Maluku dirinya akan berjuang untuk terbitnya Kepres ini.

“Jadi pemerintah daerah akan menyedorkan drafnya dan meminta Presiden untuk memperhatikan masalah ini,” pungkasnya.

Ia menambahkan, Kepres ini isinya akan menghimpun semua kepentingan pembangunan di daerah Maluku, maka bila disetujui oleh Presiden, itu artinya masalah daerah ini perlahan dapat teratasi, karena semua yang akan dilakukan di Maluku akan tertuang disitu.

“Yang jadi masalah kita kan soal pendanaan atau anggaran. Bila berharap dengan APBD kita saat ini, maka pembangunan di Maluku ini akan tetep berjalan di tempat,” beber dia.

FCT juga menguraikan, untuk memecahkan masalah kemiskinan, tingginya tingkat pengangguran dan juga redahnya Indek Pembangunan Manusia (IPM) di Maluku maka kedepan konsep pembangunan yang dilakukan tidak akan tertumpuh di Kota Ambon.

“Maluku harus dibangun secara merata, karena pemicu semua masalah itu ada di daerah,” urainya.

Ia bahkan merencanakan, kedepan akan memfungsikan kembali Terminal Transit Passo dan mengalihkan dermaga Ferry dari Desa Galala ke wilayah Kecamatan Leihitu. Hal ini kata dia, untuk menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru dan mengalihkan beban kepadatan kota Ambon ke daerah baru.

“Jika ini kita bisa lakukan, maka masalah kemacetan perlahan bisa kita atasi di Kota Ambon, dan pastinya ada lapangan pekerjaan baru. Jadi Ambon tidak lagi menjadi satu-satunya tujuan.  Orang dari Lease, Seram dan sekitarnya tidak harus masuk ke Ambon untuk melakukan transaksi ekonomi. Begitu juga pintu masuk dari Pulau Buru lewat kapal Fery tidak masuk lagi ke Galala tapi ada di Leihitu,” tandasnya.

Semua hal ini, sambung FCT, tidak bisa dilakukan oleh seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan tertutup. Tidak bisa ‘one man show’,  harus bisa dilakukan dengan melibatkan semua pihak, terutama dengan kepala-kepala daerah di kabupaten/ kota.

“Ini janji saya dan akan saya lakukan jika kelak dipercaya rakyat Maluku untuk memimpin Maluku dimasa mendatang,” tutupnya (*)

Editor : dhino.p