Tantangan dan Ukuran Keberhasilan Calon Kepala Daerah di Maluku
Oleh: Julius R. Latumaerissa
Berbagai perdebatan tentang ukuran keberhasilan seorang pemimpin tidak akan pernah selesai jika indikatornya adalah pangkat atau jabatan yang disandang seseorang.
Hal ini akan sangat subyektif karena masing-masing jabatan, posisi, atau pangkat memiliki tugas dan tanggung jawab berbeda dan semuanya tentu memberikan manfaat yang berbeda juga.
Karena itu saya melihat bahwa ukuran keberhasilan seorang kepala daerah ataupun bakal calon kepala daerah akan dilihat dari indikator formal yang sudah ditetapkan pemerintah berdasarkan pertimbangan yang matang dan terukur.
Dalam kaitan dengan kehadiran dua figur masing –masing, Jeffry Apoly Rahawarin (JAR) dan Febry Calvin Tetelepta (FCT) sebagai Balon Gubernur Maluku 2024, maka kedua sosok ini tentu memiliki tanggung jawab yang sama kepada Negara. Tidak ada satupun di antara kedua saudara kita ini yang minus atau plus.
Saya justru ingin sampaikan bahwa JAR, FCT atau siapapun yang akan ikut dalam perhelatan 2024 ini, harus memiliki visi besar dan komitmen yang kuat untuk membangun Maluku kedepan.
Maluku butuh perubahan yang besar sebagai akibat keterlambatan dan keterbelakangan ekonomi saat ini. Karena itu alangkah bijak jika para tim pemenangan dan pendukung kedua figur ini ikut memberikan masukan positif dan konstruktif untuk memperkaya visi dan komitmen mereka dalam membangun Maluku kedepan.
Visi balon Gubernur Maluku 2024 harus konkrit, tematik, aktual, rasional, dan dapat diimplementasi, sehingga tidak hanya output tetapi outcome dari program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh JAR dan FCT benar-benar dapat dinikmati oleh rakyat Maluku.
Dan potert perubahan itu sendiri harus tergambar secara jelas. Visi kedepan tidak lagi bersifat sloganistis retorik yang penuh dengan muatan pencitraan, tapi harus di penuhi muatan strategi penetrasi kebijakan sehingga rakyat Maluku dapat memiliki harapan dan pilihan yg tepat.