Digagas UAS, Donasi untuk Beli Kapal Selam, Dua Hari Capai Rp365 Juta

Jazir mengaku bahwa ini adalah murni dorongan dari warga yang mulai peduli dengan TNI terutama alutsista.
"Kemarin itu, awalnya hanya ingin mengunggah kepedulian akan alutsista kita. Maka anak-anak menggalang dana dan dapat Rp6,5 juta dari area pasar sore Ramadan di masjid setempat. Selanjutnya kami serahkan ke Lanal DIY," terang Jazir, seperti dikutip dari AyoYogya.com, Selasa (27/4/2021).
Ia menjelaskan, hal itu memang sebagai penyemangat dan ingin mengetahui seberapa besar semangat bela negara rakyat dengan membangkitkan kepedulian terhadap ketahanan negara.
"Jadi masyaallah responnya, niatan kami untuk peduli ke alutsista, utamanya TNI AL itu luar biasa masyarakat itu," terangnya.
Menurut Jazir, penggalangan dana ini akan dilakukan 1-2 bulan ke depan. Pihaknya juga sudah bertanya ke pihak PT PAL apakah bisa membuat kapal selam baru yang layak dan kuat.
"Nanti seberapapun uang yang kami terima kami akan melihat katalog harga dari kapal selam ini ke PT PAL. Dari informasi yang kami dapat, konon kapal sekelas Nanggala-402 jika beli dari luar negeri itu sekitar Rp4,7 triliun. Jika nanti dibuat oleh PT PAL, informasi yang kami dapat harganya sekitar Rp1,7 triliun. Kami belum menanyakan langsung ke sana," terang dia.
Jazir optimistis jika penggalangan dana ini sesuai dengan jumlah yang ditarget.
"Mudah-mudahan bisa mencapai angkat itu (Rp1,7 triliun). Sebetulnya jika kita anggap sajalah sekitar 30 persen rakyat Indonesia peduli, kemudian masing-masing orang berdonasi Rp1 juta saja cukup itu," kata Jazir.
Hingga pukul 11.00 WIB, Selasa (27/4/2021) jumlah donasi sudah mencapai Rp365 juta. "Sudah mencapai Rp300 juta tadi siang. Jumlahnya insyaallah bertambah," kata dia.
Jazir menambahkan jika donasi ini adalah kepedulian warga. Ia menceritakan bagaimana Rakyat Aceh bisa menggalang dana dan membeli pesawat untuk Indonesia.
"Selain itu, Sri Sultan pernah memberikan 6 juta gulden sebagai modal negara. Jadi artinya Indonesia juga dibangun dari kepedulian rakyat, bukan dari utang luar negeri," ujar dia (BB-RED)