BERITABETA.COM, Ambon – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Maluku bekerjasama dengan  United Nations Children's Fund (UNICEF) dan Yayasan Lingkar Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LAPPAN) Maluku menggelar pertemuan advokasi lintas sektor membahas ancaman penyakit  Pneumonia dan Diare  pada balita dan anak di Maluku.

Pertemuan yang dibuka oleh Asisten II Setda Maluku,  Kasrul Selang berlangsung di Swissbell Hotel, Ambon pada Jumat (24/1/2025) dan diikuti dengan pandantanganan rencana aksi.

Dalam sambutannya mewakili Plh. Sekda Maluku,  Kasrul Selang mengatakan,  penyakit Pneumonia dan Diare masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Tingginya kematian yang disebabkan penyakit Pneumonia dan Diare menjadi penyebab nomor satu kematian balita.

“Masalah ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Diare yang terjadi pada bayi dan balita sebagai salah satu penyebab kematian utama, sebagian besar disebabkan oleh rotavirus, begitupun dengan penyakit Pneumona, angka kesakitannya terlapor masih tinggi,” beber Kasrul.

Sementara itu, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai tujuan SDGs (Sustainable Development Goals/SDGs ) ke 3 yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua usia. 

 

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menghentikan kematian bayi baru lahir dan anak balita   akibat penyakit yang dapat dicegah sehinggal < 12 per 1.000 kelahiran hidup Balita.

Untuk Provinsi Maluku sampai saat ini masih merupakan Provinsi yang angka kesakitan penyakit diare masih tinggi.

Berdasrkan laporan dari 11 kabupaten/kota melalui aplikasi SIHEPI, proporsi penyakit Diare pada Balita tahun 2024 terlapor 7.736 penderita Diare pada balita, begitupun dengan angka kesakitan penyakit Pneumonia terlapor tahun 2024 jumlah kasus sebesar 1.136 atau sebesar 16,4%, dari jumlah balita yang terdata.

“Dengan diadakannya pertemuan ini kami mengharapkan adanya, komitmen dan Kerjasama bersama pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/lota, lintas program dan lintas sektor terkait Program Pneumonia dan Diare. Kami juga menghaturkan terima kasih UNICEF yang telah mendanai kegiatan ini,” tandasnya.

Menutup kegiatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan rencana aksi berupa komitmen percepatan penanggulangan Pneumonia dan Diare di Provinsi Maluku, oleh  Asisten II Pemprov Maluku Kasrul Selang, Plt Kadis Kesehatan Maluku, dr. Yan Aslian Noor, MPH dan sejumlah pihak terkait.

Berikuti isi komitmen percepatan penanggulangan Pneumonia dan Diare di Provinsi Maluku :

1. Mengurangi kematian balita akibat pneumonia menjadi kurang dari 3/1.000 kelahiran hidup

2. Mengurangi kematian balita akibat diare menjadi kurang dari 1/1.000 kelahiran hidup

3. Mengurangi insiden pneumonia berat dan diare berat pada balita sebesar 75% dibandingkan dengan insiden pada tahun 2019.

4. Berkontribusi mengurangi stunting sebesar 40% dibandingkan dengan insidensi pada tahun 2019

5. Komitmen untuk mendukung peran aktif dan kontributif lintas sektor dalam penanggulangan pneumonia dan diare di Provinsi Maluku (*)

Editor : Redaksi