BERITABETA.COM, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mencantumkan nama mantan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, (BW) sebagai panelis debat kandidat pertama Pilpres 2019. Nama BW kini menjadi sorotan bahkan dipertanyakan  netralitasnya di panggung debat mendatang. Tapi  BW dinilai sangat tepat oleh kubu Prabowo, karena memiliki rekam jejak yang baik.

Koordinator Satgas Anti Diskriminasi Hukum, Gunawan, mengungkap BW pernah berstatus sebagai Anggota Tim Gubernur DKI Jakarta untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).

Dia bekerja di bawah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno. Belakangan, Sandiaga, maju mendampingi Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2019.

“Bambang Widjojanto berstatus anggota tim gubernur DKI untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Bambang Widjojanto dinilai tidak dapat bersikap netral dan independen dalam kontestasi pemilihan Capres-Cawapres 2019,” ujar Gunawan, saat dikonfirmasi, Minggu (30/12/2018).

Atas dasar itu, pihaknya sudah menyampaikan keberatan mengenai hal ini kepada Ketua KPU RI, Arief Budiman. Dia menilai, BW tidak memiliki kapasitas secara moral untuk dilibatkan perhelatan negara terkait tahapan pemilihan Capres-Cawapres 2019 “Laporan ini sudah kami tembuskan ke Presiden, Ketua DPR dan Ketua Bawaslu,” kata dia.

Selain itu, dia menilai, BW pernah berstatus tersangka dalam kedudukan sebagai kuasa hukum Ujang Iskandar, calon bupati Kotawaringin Barat pada 23 Januari 2015 telah ditetapkan menjadi tersangka oleh Bareskrim Polri

Namun, Jaksa Agung memutuskan menerbitkan penetapan deponeering atas perkara itu, dengan dalih menggunakan hak prerogatif yang diberikan pasal 35 huruf C UU Nomor 16/2004 tentang Kejaksaan Agung RI.

Dia menilai, deponeering secara yuridis tidak menghapus status tersangka yang melekat pada diri Bambang Widjojanto hingga ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.

Kubu Jokowi Ingin Objektivitas Tetap Terjaga

Secara terpisah,  Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Abdul Kadir Karding tidak mempermasalahkan masuknya nama Mantan Wakil Ketua KPK, BW ke dalam daftar panelis untuk debat pertama capres-cawapres.

Sebelumnya, BW cenderung dinilai tidak netral lantaran sikap politiknya yang ketika dulu mendukung Anies Baswedan- Sandiaga Uno.

Karding mengatakan, ketujuh nama yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentunya adalah orang-orang berintegritas, berkemampuan, berkapasitas, dan profesional.

“Terlepas secara pribadi satu, dua orang, misalnya Mas BW dan Pak Margarito dipersepsikan memiliki kecenderungan dukungan pribadi ke Pak Prabowo, tapi kita berharap agar objektivitas mereka sebagai tokoh tetap terjaga,” ujar Karding.

Karding berharap, seluruh materi pertanyaan yang nantinya disusun para panelis didasarkan pada kepentingan-kepentingan Indonesia.

“Bukan sekedar kepentingan untuk menyudutkan, mem-framing, dan menjatuhkan. Walaupun bisa jadi dalam politik itu hal-hal yang sah, misalnya di antara mereka ini dititipkan pertanyaan-pertanyaan oleh pihak sebelah,” tukas Karding.

Meski begitu, ia yakin Paslon 01, Jokowi-Ma’ruf Amin nantinya dapat menjawab semua pertanyaan yang disampaikan.

Karding menilai, dari sisi kepemimpinan terkait dengan empat bidang yang dibahas, korupsi, terorisme, HAM, dan hukum, Jokowi selama ini sudah jelas dan bersih.

Dalam kata lain, Karding menganggap Jokowi tidak memiliki masalah dalam jejak rekamnya. Ia pun berharap Jokowi dapat menguasai debat dan unggul dari pasangan lawan.

“Yang kedua, Pak Jokowi dalam semua bidang itu juga memiliki konsep dan visi yang jelas. Yang ketiga, banyak data menunjukan capaian-capaian yang sangat baik dalam empat bidang itu yang dilakukan Jokowi selama empat tahun ini,” ucap Karding.

Berlebihan Bila Integritas BW Dipertanyakan  

Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menilai terlalu berlebihan menyangsikan integritas BW sebagai panelis debat Capres-Cawapres perdana pada 17 Januari 2019. “Terlalu berlebihan itu, meski mas BW sempat masuk dalam tim Pak Anies-Sandi di Pilkada 2017 lalu,” katanya.

Menurut Andre, BW yang merupakan mantan Komisioner KPK memiliki rekam jejak yang baik. Ia tidak mungkin mempertaruhkan nama besarnya tersebut dengan tidak independen dalam menjadi panelis debat. “Dia tidak akan mempertaruhkan nama besarnya integritasnya, saya yakin itu,” katanya.

Apalagi menurut Andre, debat perdana nanti disiarkan langsung stasiun televisi. Jutaan mata akan melihat dua pasangan calon beradu gagasan. Sehingga, ia yakin baik moderator maupun panelis akan bersikap netral.

“Saya yakin baik moderator dan seluruh panelis netral, karena ini kan rakyat yang akan menilai,” katanya. (BB-ADIS)