BERITABETA.COM, Makassar – Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Farid Padang mengungkapkan, pihaknya kini tengah menjejaki kersajama  untuk mengembangkan Ambon New Port dengan rancangan konsep “Integrated Port Industry”.

Konsep ini merupakan tawaran dari Dubai Port, yang menyatakan tertarik melakukan kerja sama dengan Pelindo IV dengan lokasi di Desa Tulehu dan Waai, Kecamatan Salahutu,  Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

“Konsep industri pelabuhan yang terintegrasi itu sudah kami bahas di Kementerian BUMN pekan lalu bersama Wakil Menteri II BUMN dan pihak Dubai Port,” kata Farid menanggapi rencana pengembangan infrastruktur pelabuhan di wilayah Pelindo IV, Makassar, Kamis (27/2/2020).

Farid  mengatakan, pihaknya optimistis pihak Kepelabuhanan Dubai akan merealisasikan pengembangan Pelabuhan Ambon bersama Pelindo IV.

Selain Pelabuhan Waai dan Tulehu, kata Farid, Dubai Port juga berminat untuk bekerja sama dengan Pelindo IV mengembangkan Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon yang sudah ada.

“Semua proses kerja sama yang akan dilakukan nanti tetap akan melalui Pelindo IV,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku telah menyodorkan pengelolaan Pelabuhan Ambon kepada Dubai Port melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Menurut Budi, tujuan dari penawaran tersebut ialah untuk memperkuat peran pelabuhan-pelabuhan dalam negeri itu sendiri. Sekaligus mengurangi beban APBN dengan adanya transfer dana dan pengetahuan dari swasta yang berpengalaman.

“Saya ketemu Dubai Port, saya tawarkan beberapa tempat, satu saya tawarkan di Ambon. Kami (juga) lagi studi dengan Bank Dunia, (mengenai) pelabuhan untuk khusus konsolidasi ikan di sana,” jelasnya Jumat 21 Februari 2020.

Indonesia bersama Dubai Port sudah menjalin kerja sama serupa di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur. Kerja sama itu dijalin Dubai Port bersama Maspion Group untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai terminal peti kemas nasional.

Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara PT Pelabuhan Indonesia Maspion dan DP World Asia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada sekitar Juli 2019 lalu.

Pelindo IV sendiri sudah melakukan pengembangan Pelabuhan Ambon menggunakan anggaran Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp104 miliar untuk melakukan reklamasi dan CY, serta pengadaan 2 unit alat RTG dan 1 unit alat CC.

“Kami juga telah melakukan peningkatan kapasitas lapangan penumpukan sebesar 100 persen, yakni dari 100 ribu TEUs menjadi 200.000 TEUs,” tandas Farid Padang. (BB-DIO)